Gunung Api Bawah Laut Raksasa Membuat Guncangan di Pinggiran Angkasa

Ketika gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai meledak pada tahun 2022, bukan hanya salah satu letusan terkuat dalam sejarah modern – itu benar-benar membuat gelombang di luar angkasa. Ledakan itu mengirimkan gumpalan abu dan gas setinggi lebih dari 31 mil (50 kilometer) ke atmosfer, menembus jauh di atas tempat pesawat jet komersial terbang dan sebagian besar cuaca berada. Tapi apa yang benar-benar membuat ilmuwan terkejut? Efek riaknya tidak berhenti di situ. Itu terus berlanjut – sampai ke atmosfer atas, di mana satelit kita mengelilingi planet ini.

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di AGU Advances menjelaskan bagaimana letusan raksasa ini berhasil menggetarkan bagian planet yang sebagian besar gunung berapi tidak pernah menyentuhnya. Dengan menggunakan data satelit dan pemodelan atmosfer, para peneliti menguji dua tersangka: gelombang domba – gelombang tekanan yang “mengelilingi” permukaan Bumi – dan gelombang gravitasi sekunder, yang dihasilkan ketika gelombang pertama, ehm, gelombang, pecah di langit tinggi.

Simulasi yang menunjukkan gelombang gravitasi sekunder dari letusan. Grafik: Li et al. 2025

Para peneliti menemukan bahwa gelombang gravitasi sekunder adalah pelakunya, karena gerakan cepat dan magnitudo yang lebih besar mereka lebih cocok dengan data satelit yang diteliti oleh tim. Pada dasarnya, letusan Tonga menciptakan gelombang kejut yang begitu intens sehingga mengguncang langit.

Temuan ini melengkapi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa letusan Hunga Tonga-Hunga Haʻapai mengeluarkan tanda seismik yang halus – gelombang Rayleigh – sebelum letusan dimulai, yang dapat dideteksi oleh seismometer lebih dari 400 mil (644 km) jauhnya. Gelombang itu – tak terlihat oleh manusia – adalah petunjuk langka dan terabaikan bahwa sesuatu yang bencana akan terjadi. Bersama-sama, penelitian ini menyarankan bahwa peristiwa gunung berapi besar tidak hanya mengguncang tanah – mereka mengguncang seluruh atmosfer, dari dasar laut hingga tepi angkasa. Sekarang ilmuwan menyadari bahwa letusan vulkanik paling ganas di Bumi mungkin meninggalkan beberapa jejak awal – jika kita tahu di mana (dan kapan) harus melihat.

MEMBACA  Cara Menggunakan Genmoji Apple untuk Membuat Jenis Emoji Baru

Studi tim juga sebagai pengingat bahwa apa yang terjadi di permukaan Bumi bahkan bisa mengganggu tepi angkasa – zona yang semakin kita andalkan untuk komunikasi, pelacakan cuaca dan pemodelan iklim, dan GPS. Semakin baik kita memahami bagaimana peristiwa seperti ini merambat dari sumbernya, semakin baik kita bisa melindungi teknologi yang kita andalkan untuk berfungsi di sini.