Gedung Putih Biden menyebut ancaman TikTok untuk mati lampu sebagai ‘aksi sandiwara’

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyebut ancaman TikTok untuk “mati lampu” besok sebagai “aksi dramatis,” dan mengatakan tidak ada alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan di bawah larangan sebelum pemerintahan Trump dilantik pada Senin pagi, beberapa outlet berita melaporkan.

“Ini hanya aksi dramatis, dan kami tidak melihat alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan dalam beberapa hari mendatang sebelum Pemerintahan Trump dilantik pada Senin,” MSNBC mengutip Jean-Pierre. “Kami telah menjelaskan posisi kami dengan jelas dan langsung: tindakan untuk melaksanakan undang-undang ini akan jatuh kepada pemerintahan berikutnya. Jadi TikTok dan perusahaan lain seharusnya mengajukan kekhawatiran mereka kepada mereka.”

Pernyataan itu muncul sehari setelah TikTok mengancam untuk offline jika pemerintahan Biden tidak memberikan jaminan bahwa perusahaan seperti Apple dan Google tidak akan dituntut karena melanggar larangan, yang Mahkamah Agung mempertahankannya kemarin. CEO Perusahaan, Shou Chew juga memohon kepada Donald Trump, mengatakan perusahaan tersebut “bersyukur” atas dukungannya terhadap platform ini.

Trump mengatakan bahwa “perpanjangan 90 hari kemungkinan akan dilakukan” selama wawancara dengan moderator Meet The Press Kristen Welker untuk NBC News. Hal itu menyusul laporan awal pekan ini bahwa Presiden terpilih berencana untuk mengeluarkan perintah eksekutif untuk melakukannya.

Mengingat tenggat waktu larangan berakhir sebelum dia dilantik, tidak jelas apakah Trump sebenarnya bisa memperpanjangnya. Dia bisa memilih untuk tidak melaksanakan larangan, sama seperti yang dikatakan Biden akan dilakukan, tetapi itu masih meninggalkan Apple dan Google untuk memutuskan apakah kata-kata Trump layak untuk risiko hukum yang akan datang dengan melanggar larangan dengan meninggalkan aplikasi tersebut tersedia untuk diunduh.