Gangguan Cloudflare Berdampak Luas, Namun Pemulihan Sedang Berlangsung

Penyedia layanan web, Cloudflare, mengalami gangguan pada hari Selasa yang lalu. Hal ini mengakibatkan terganggunya akses ke berbagai situs dan layanan ternama seperti OpenAI, Spotify, X, Grindr, Letterboxd, dan Canva.

Cloudflare, yang berbasis di San Francisco, adalah perusahaan layanan cloud dan keamanan siber yang digunakan oleh sekitar 20% dari seluruh situs web, menurut data W3Techs. Perusahaan ini merupakan salah satu dari segelintir penyedia layanan—bersama dengan Amazon Web Services, CrowdStrike, dan Fastly (yang semuanya juga pernah mengalami gangguan besar dalam beberapa tahun terakhir)—yang mungkin tidak pernah Anda dengar, namun menyediakan infrastruktur internet yang sangat penting.

Sebagian besar situs dan layanan yang terdampak oleh gangguan pada hari Selasa tersebut, yang dimulai sekitar pukul 03.30 waktu Pasifik, tampaknya pulih dalam waktu tiga jam setelah Cloudflare mengalami masalah. Meski demikian, kemungkinan beberapa layanan masih terus terdampak dan mengalami kesulitan sepanjang hari itu. Pada saat artikel ini ditulis, Cloudflare masih terus memberikan pembaruan mengenai insiden tersebut di halaman status sistem mereka.

Cloudflare belum mengumumkan penyebab pasti di balik gangguan ini, namun telah berjanji untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.

Situs dan Layanan Mana Saja yang Terdampak?

Cloudflare memiliki rangkaian klien yang sangat luas di seluruh internet, mulai dari situs-situs yang namanya sudah dikenal umum hingga layanan-layanan kecil yang mungkin belum pernah Anda dengar. Karena skalanya yang masif, ketika layanannya terganggu, banyak situs dan layanan tersebut ikut mengalami gangguan.

Di antara yang terdampak adalah Downdetector, yang justru menjadi situs yang biasanya dikunjungi orang untuk melaporkan masalah ketika suatu layanan sedang offline. (Downdetector dimiliki oleh perusahaan induk yang sama dengan CNET, yakni Ziff Davis.)

MEMBACA  Dewan Negara Bagian California meloloskan undang-undang keamanan AI yang luas

Kini setelah kembali beroperasi, Downdetector melaporkan bahwa mereka menerima lebih dari 2,1 juta laporan selama periode gangguan tersebut. Lebih dari 435.000 laporan di antaranya berasal dari AS, dengan Inggris, Jepang, dan Jerman menjadi negara-negara berikutnya yang paling terdampak.

Gangguan Cloudflare ini menjatuhkan berbagai macam situs dan layanan. Berikut ini adalah cuplikan dari situs Downdetector.

Downdetector/Screenshot by CNET

Sebagian besar laporan berkaitan dengan Cloudflare, namun perusahaan lain yang terdampak juga menerima jumlah laporan yang signifikan. Layanan-layanan tersebut mencakup X (320.549 laporan), League of Legends (130.260 laporan), OpenAI (81.077 laporan), Spotify (93.377 laporan), dan Grindr (25.031 laporan).

Bagaimana Kronologi Gangguan Tersebut?

Cloudflare pertama kali mengakui adanya gangguan pada pukul 03.48 waktu Pasifik. Perusahaan mengeluarkan pernyataan di halaman status sistemnya yang menyatakan bahwa mereka telah menyadari masalah tersebut.

“Cloudflare menyadari dan sedang menyelidiki sebuah masalah yang berdampak pada banyak pelanggan: Error 500 yang meluas, serta kegagalan pada Cloudflare Dashboard dan API,” bunyi pernyataan itu. “Kami berusaha memahami dampak keseluruhan dan mengatasi masalah ini. Pembaruan lebih lanjut akan menyusul segera.”

Pada pukul 05.09 waktu Pasifik, perusahaan menyatakan bahwa masalah telah berhasil diidentifikasi dan perbaikan sedang diterapkan. Dalam jam-jam berikutnya, error mulai berkurang dan layanan secara bertahap kembali online.

Cloudflare menambahkan pada pukul 09.14 waktu Pasifik bahwa sebagian besar layanan telah kembali normal. “Investigasi pasca-insiden secara lengkap dan detail mengenai insiden ini akan tersedia secepatnya,” kata mereka.

Apakah Internet Stabil dan Andal?

Gangguan Cloudflare ini terjadi hanya sebulan setelah Amazon Web Services mengalami down, yang menyebabkan kekacauan di seluruh internet. Gangguan AWS kala itu memengaruhi situs-situs termasuk Reddit, Snapchat, Roblox, dan Fortnite, sehingga memicu pertanyaan apakah wajar atau aman jika sebagian besar internet bergantung pada beberapa layanan terpusat.

MEMBACA  PSG vs. Inter Milan 2025: Tonton Final Liga Champions Secara Gratis

Gangguan-gangguan besar semacam ini juga menyoroti kekhawatiran mengenai ketergantungan kita yang semakin besar pada AI—khususnya kerapuhan infrastruktur yang diandalkan AI untuk berfungsi setiap hari.

“Platform yang paling dominan sekali pun tidak jatuh karena kueri yang simultan atau peluncuran model kompetitif baru, melainkan karena masalah dengan Cloudflare, sebuah penyedia keamanan dan kinerja web,” ujar Sarah Kreps, Direktur Tech Policy Institute di Universitas Cornell. “Masalah ini mengungkap kenyataan bahwa investasi AI yang bernilai miliaran, bahkan triliunan dolar, hanya seandal infrastruktur pihak ketiga yang paling sedikit diperiksa keandalannya.”