Gambar Baru Menampilkan Galaksi Andromeda seperti yang Belum Pernah Anda Lihat Sebelumnya

Andromeda terletak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang mirip dengan galaksi kita dan membantu para ilmuwan memahami rumah galaktik kita lebih baik. Gambar gabungan terbaru menampilkan tetangga galaktik terdekat kita dalam lima panjang gelombang cahaya berbeda, yang digabungkan untuk menciptakan tampilan Andromeda yang sangat detail dan menakjubkan.

Teleskop menangkap gambar dalam berbagai panjang gelombang dengan mengamati bagian tertentu dari spektrum elektromagnetik, mulai dari gelombang radio berfrekuensi rendah hingga sinar gamma berfrekuensi sangat tinggi. Dengan menggunakan berbagai panjang gelombang, astronom dapat melihat lebih banyak bagian alam semesta, baik itu debu dan bintang yang bersinar maupun tabrakan antar galaksi.

Sumber Data:

  • Sinar-X: NASA/CXO/UMass/Z. Li & Q.D. Wang, ESA/XMM-Newton
  • Inframerah: NASA/JPL-Caltech/WISE, Spitzer, NASA/JPL-Caltech/K. Gordon (U. Az), ESA/Herschel, ESA/Planck, NASA/IRAS, NASA/COBE
  • Radio: NSF/GBT/WSRT/IRAM/C. Clark (STScI)
  • Ultraviolet: NASA/JPL-Caltech/GALEX
  • Optik: Andromeda, Unexpected © Marcel Drechsler, Xavier Strottner, Yann Sainty & J. Sahner, T. Kottary
  • Pengolahan gambar gabungan: L. Frattare, K. Arcand, J. Major

    Untuk gambar terbaru Andromeda (M31), astronom menyertakan data sinar-X dari Observatorium Chandra milik NASA, yang mengungkap radiasi berenergi tinggi di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Data sinar-X dari XMM-Newton (ESA) ditampilkan dalam warna merah, hijau, dan biru. Sementara data ultraviolet dari GALEX (NASA) ditampilkan dalam warna biru; data inframerah dari Spitzer Space Telescope, IRAS, COBE, Planck, dan Herschel (NASA/ESA) ditampilkan dalam warna merah, oranye, dan ungu; serta data radio dari Westerbork Synthesis Radio Telescope (WSRT) dalam warna merah-oranye (sumber NASA).

    Andromeda adalah galaksi spiral klasik dengan lengan-lengan indah yang mengelilingi pusatnya. Galaksi ini membentang sejauh 220.000 tahun cahaya—dua kali ukuran Bima Sakti. Kedua galaksi ini berada dalam jalur tabrakan dan diperkirakan akan bergabung dalam sekitar 4,5 miliar tahun. Atau mungkin tidak, berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan awal bulan ini.

    Para astronom juga mengubah data multi-panjang gelombang menjadi suara, menciptakan melodi indah dari jalur debu dan gugus bintang Andromeda. Untuk membuat "lagu" ini, mereka memisahkan lapisan yang ditangkap oleh setiap teleskop dan menumpuknya secara horizontal, dimulai dari sinar-X di atas, lalu ultraviolet, optik, inframerah, dan radio di bawah. Setiap jenis cahaya dipetakan ke rentang nada berbeda, dari gelombang radio berenergi rendah hingga sinar-X berenergi tinggi. Kecerahan sumber menentukan volume, sedangkan posisi vertikal mengatur nada.

    Gambar gabungan terbaru ini dirilis untuk menghormati astronom legendaris Vera Rubin, yang menemukan bukti materi gelap dengan mengukur kecepatan bintang di galaksi spiral. Pada 1960-an, Rubin mengamati Andromeda dengan cermat dan menyimpulkan bahwa materi tak terlihat memengaruhi rotasi lengan spiralnya. Observatorium Vera C. Rubin, yang dinamai sesuai namanya, baru saja merilis gambar pertama dari teleskop revolusioner ini.

MEMBACA  CFO Apple akan mundur