‘Fotografer’ Bukan Semata-mata tentang Fotografi

Setiap episode dimulai dengan tugas khusus dan kemudian memperdalam kehidupan pribadi para fotografer. Kesehatan mental sering menjadi topik utama. Cinta juga: cinta kepada keluarga, laut, sensasi. Cinta pada saat tepat ketika mereka tahu mereka mendapatkan foto yang sempurna, sebuah perasaan yang sering saya rasakan secara tidak langsung. Misi fotografer, sebenarnya, bukanlah untuk menunjukkan kepada Anda foto-foto indah; itu untuk menunjukkan kepada Anda apa yang diperlukan untuk mendapatkannya.

Ketidakamanan juga merajalela. Begitu juga obsesi untuk membuatnya sempurna. Mereka memiliki visi sejak awal. “Apakah sudah cukup bagus?” tanya Addy mengacu pada hasil dari salah satu tugasnya.

Fotografer mode Campbell Addy dikenal karena cara dia menangkap identitas Hitam dan queer. Fotografi: Courtesy of National Geographic.

Acara baru NatGeo juga menggali lebih dalam tentang seberapa salah sebuah sesi pemotretan bisa berjalan. Dalam episode fotografer ilmu pengetahuan Anand Varma, dia berjuang dengan time lapse dari anak ayam yang menetas. Addy menemukan dirinya berhadapan dengan pameran tunggal pertamanya. Meskipun demikian, mereka berdua menekankan bahwa mereka harus memenuhi keinginan klien mereka—biasanya seseorang, seperti saya, yang duduk dengan nyaman jauh dari keribetan.

Ada begitu banyak kesamaan dalam episode-episode ini, meskipun genre dari masing-masing fotografer bervariasi, dari perang hingga satwa liar hingga potret selebriti. Para seniman ini menginginkan kesempurnaan, dan bukan hanya untuk klien mereka tetapi untuk rasa diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat melanjutkan ke proyek berikutnya dengan damai.

Fotografer ilmu pengetahuan Anand Varma bekerja di laboratorium dan studio foto di Berkeley, California. Fotografi: Courtesy of National Geographic.

MEMBACA  Perempuan Afghanistan takut keluar sendirian karena dekrit Taliban tentang pakaian dan wali laki-laki, kata PBB