Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) baru saja menyetujui obat pencegahan HIV yang dianggap sebagai terobosan besar.
Pada Rabu sore, FDA menyetujui lenacapavir dari Gilead Sciences sebagai bentuk profilaksis pra-pajanan (PrEP) yang lebih praktis. Dalam uji klinis, obat ini terbukti sangat efektif mencegah infeksi HIV dengan dosis hanya dua kali setahun. Namun, para advokat mendesak Gilead dan pejabat AS untuk memastikan obat ini mudah diakses masyarakat.
"PrEP adalah salah satu alat paling penting untuk mengakhiri epidemi HIV. Opsi suntikan dua kali setahun, dibandingkan pil harian, akan memudahkan kepatuhan jangka panjang bagi banyak orang," ujar Kevin Robert Frost, CEO amfAR (Foundation for AIDS Research), dalam pernyataan ke Gizmodo. "Tapi obat ini hanya akan seefektif ketersediaan dan harganya."
FDA pertama kali menyetujui lenacapavir pada 2022 sebagai pengobatan antiretroviral untuk HIV dengan nama merek Sunlenca. Ini adalah obat pertama dalam kelas baru yang menargetkan kapsid virus secara langsung, menjadikannya terobosan penting karena bisa mengatasi infeksi yang kebal terhadap obat lain. Namun, potensi terbesarnya mungkin terletak pada kemampuannya seperti vaksin untuk mencegah infeksi sejak awal.
Setahun lalu, Gilead merilis hasil uji PURPOSE 1 Fase III, yang menguji suntikan PrEP lenacapavir dua kali setahun pada wanita cisgender. Obat ini lebih unggul dari PrEP harian dengan tingkat pencegahan 100%. Uji lanjutan juga menunjukkan tingkat pencegahan 99,9% pada pria cisgender, transgender, dan individu non-biner. Kesuksesannya begitu mencolok hingga majalah Science menobatkannya sebagai terobosan penelitian tahun 2024. Gilead kini sedang meneliti apakah dosis tahunan bisa sama efektifnya.
Meski kehadiran lenacapavir untuk PrEP sangat penting, harganya bisa menjadi masalah—terutama mengingat reputasi Gilead. Perusahaan ini dikenal menetapkan harga tinggi dan terus naik untuk obat PrEP sebelumnya, serta menolak keras upaya AS dan lainnya untuk menurunkan harga (bahkan sekarang, pasokan Truvada sebulan bisa mencapai $2.000 tanpa asuransi). Gilead juga dituduh menghambat pengembangan generik murah, meski kini sudah ada. Pada 2023, mereka menyelesaikan gugatan class action terkait tuduhan ini.
NBC News melaporkan bahwa versi PrEP lenacapavir, dijual dengan merek Yeztugo, akan berharga $14.109 per suntikan atau $2.352 per bulan. Gilead menyatakan sedang berkoordinasi dengan pihak asuransi dan pembayar lain untuk memastikan cakupan luas, serta menyiapkan program untuk mengurangi biaya hingga $0 bagi yang memenuhi syarat.
Waktu yang akan membuktikan apakah upaya ini cukup untuk membuat obat ini terjangkau bagi warga AS dan masyarakat global.
"amfAR mendesak Gilead Sciences dan pemerintah AS melakukan semua yang mereka bisa agar lenacapavir bisa diakses sebanyak mungkin orang," kata Frost.