Bulan secara perlahan kembali kepada kita, namun masih agak terlalu gelap untuk melihat apapun di permukaanya. Baru hari kedua dalam siklus lunar, jadi kita harus menunggu beberapa malam lagi sebelum fitur-fiturnya mulai terlihat.
Bagaimana fase bulan hari ini?
Per Jumat, 21 November, fase bulan adalah Bulan Sabit Awal. Artinya, 5% bagian bulan terpapar cahaya malam ini, menurut NASA’s Daily Moon Observation. Ini berarti masih belum ada yang dapat dilihat di permukaannya malam ini.
Kapan purnama berikutnya?
Purnama berikutnya akan terjadi pada 4 Desember, yang mana ini akan menjadi yang terakhir dari tiga supermoon berturut-turut. Purnama terakhir terjadi pada 5 November.
Apa itu fase-fase bulan?
NASA menjelaskan bahwa fase bulan adalah bagian dari siklus lunar berulang yang berlangsung 29,5 hari. Fase-fase ini menggambarkan bagaimana penampakan bulan dari Bumi seiring ia mengorbit planet kita. Meski kita selalu melihat sisi bulan yang sama, jumlah sinar matahari yang meneranginya berubah sepanjang orbitnya. Itulah sebabnya kadang ia terlihat penuh, kadang setengah, dan kadang menghilang seluruhnya (Bulan Baru). Terdapat delapan fase bulan utama:
- Bulan Baru – Bulan berada di antara Bumi dan matahari, jadi sisi yang kita lihat gelap (dengan kata lain, tidak terlihat oleh mata).
- Bulan Sabit Awal – Sebilah kecil cahaya muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
- Kuartal Pertama – Setengah bagian bulan diterangi di sisi kanan. Terlihat seperti setengah bulan.
- Bulan Cembung Awal – Lebih dari setengah bagian diterangi, tetapi belum sepenuhnya penuh.
- Bulan Purnama – Seluruh wajah bulan diterangi dan terlihat sepenuhnya.
- Bulan Cembung Akhir – Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanan. (Belahan Bumi Utara)
- Kuartal Ketiga – Setengah bulan lagi, tetapi kini sisi kirilah yang diterangi.
- Bulan Sabit Akhir – Sebilah tipis cahaya tersisa di sisi kiri sebelum akhirnya menjadi gelap lagi.
Mashable Light Speed