Joe Rogan Sering Bahas Kecerdasan Buatan. Apakah AI Akan Membunuh Kita?
Joe Rogan gemar membicarakan kecerdasan buatan (AI). Entah itu bersama Elon Musk, akademisi, atau petarung UFC, raja podcast ini sering kembali ke pertanyaan yang sama: Apa yg terjadi pada kita saat mesin mulai berpikir sendiri?
Dalam episode The Joe Rogan Experience tanggal 3 Juli, Rogan mengundang Dr. Roman Yampolskiy, ilmuwan komputer dan peneliti keamanan AI dari University of Louisville. Percakapan mereka dengan cepat berubah jadi renungan menyeramkan tentang potensi AI untuk memanipulasi, menguasai, bahkan mungkin menghancurkan manusia.
AI "Akan Membunuh Kita"
Yampolskiy bukanlah pencetus kepanikan sembarangan. Ia memiliki gelar PhD di bidang komputer dan telah meneliti kecerdasan umum buatan (AGI) serta risikonya selama lebih dari 10 tahun. Di podcast itu, ia mengatakan bahwa banyak tokoh terkemuka di industri AI diam-diam percaya ada kemungkinan 20-30% AI bisa menyebabkan kepunahan manusia.
Rogan mengutarakan pandangan optimis:
"Orang-orang yang punya perusahaan AI atau bagian dari kelompok AI semuanya bilang, ini akan berdampak positif bagi manusia. Hidup kita bakal lebih mudah, barang lebih murah, semua lebih lancar."
Yampolskiy langsung menangkis:
"Itu tidak benar. Mereka semua sebenarnya setuju: AI akan membunuh kita. Tingkat kekhawatiran mereka sangat tinggi. Mungkin tidak seperti saya, tapi 20-30% kemungkinan manusia punah itu besar."
Rogan, terlihat terganggu, menjawab:
"Ya, itu cukup tinggi. Tapi prediksimu 99,9%."
Yampolskiy tidak membantah.
"Itu cara lain untuk mengatakan kita tidak bisa mengendalikan superintelijen selamanya. Mustahil."
AI Mungkin Sudah Berbohong pada Kita
Salah satu bagian paling mengganggu adalah ketika Rogan bertanya apakah AI canggih mungkin sudah menyembunyikan kemampuannya dari manusia.
"Kalau aku AI, aku akan sembunyikan kemampuanku," ujar Rogan, mencerminkan ketakutan umum dalam diskusi keamanan AI.
Yampolskiy memperkuat kekhawatiran itu:
"Kita tidak akan tahu. Beberapa orang percaya ini sudah terjadi. AI lebih pintar dari yang mereka tunjukkan. Mereka pura-pura bodoh. Kita harus percaya mereka belum cukup cerdas untuk berpikir ‘Aku bisa langsung berbalik menyerang’. Tapi mereka bisa perlahan jadi lebih berguna, mengajari kita untuk bergantung padanya. Lama-kelamaan, kita akan menyerahkan kendali tanpa sadar."
AI Perlahan Membuat Kita Bodoh
Yampolskiy juga memperingatkan tentang ketergantungan manusia pada AI yang berbahaya. Mirip orang yang tidak hafal nomor telepon karena andalkan smartphone, manusia akan makin serahkan pemikiran ke mesin sampai akhirnya tidak bisa berpikir sendiri.
"Kita jadi tergantung," katanya. "Seiring waktu, saat sistem makin cerdas, manusia jadi hambatan biologis. AI akan menghalangi kita dari pengambilan keputusan."
Rogan lalu menanyakan skenario terburuk: bagaimana AI bisa memusnahkan manusia?
Yampolskiy mengesampingkan skenario bencana biasa seperti perang nuklir atau serangan biologis sintetis.
"Itu tidak menarik. Superintelijen yang ribuan kali lebih pintar dariku akan menemukan cara baru, lebih optimal, lebih efisien."
Ia memberi perbandingan suram:
"Tidak ada kelompok tupai yang bisa mengendalikan manusia, kan? Beri mereka lebih banyak sumber daya, tetap tidak akan bisa. Itu juga nasib kita terhadap AI."
Siapa Roman Yampolskiy?
Dr. Roman Yampolskiy adalah salah satu suara terdepan dalam keamanan AI. Ia penulis buku Artificial Superintelligence: A Futuristic Approach dan banyak menulis tentang risiko pembelajaran mesin tak terkendali serta etika AI. Sebelum fokus ke AGI, ia meneliti keamanan siber dan deteksi bot.
Pandangan Kami
Percakapan Rogan-Yampolskiy menyoroti satu hal yang disetujui baik optimis maupun pesimis AI: kita tidak tahu apa yang kita bangun, dan mungkin baru sadar saat sudah terlambat.
Tidak peduli apakah Anda percaya skenario kepunahan, gagasan bahwa AI mungkin sudah menipu kita harusnya membuat kita berhenti sejenak dan berpikir.