Kita semua pernah sedang asik menonton serial favorit ketika layanan streaming tiba-tiba menginterupsi episode kesekian Star Trek: The Next Generation dengan pertanyaan apakah kita masih menonton. Mungkin ini dirancang agar kita tidak melewatkan penampilan pertama Borg karena tertidur, tapi juga membuat kita berpikir apakah lebih baik berhenti dan melakukan hal lain. Hal serupa mungkin akan terjadi dalam percakapan Anda dengan chatbot.
OpenAI mengumumkan Senin bahwa mereka akan mulai memasukkan “pengingat istirahat” dalam percakapan dengan ChatGPT. Jika Anda terlalu lama berinteraksi dengan chatbot AI ini – yang bisa memicu kecanduan, seperti halnya media sosial – Anda akan dapat notifikasi singkat menanyakan apakah ini saat yang tepat untuk beristirahat.
“Daripada mengukur kesuksesan berdasarkan waktu atau klik, kami lebih peduli apakah Anda meninggalkan produk setelah menyelesaikan tujuan awal,” kata perusahaan dalam postingan blog.
(Keterangan: Ziff Davis, perusahaan induk CNET, pada April mengajukan gugatan terhadap OpenAI dengan tuduhan pelanggaran hak cipta dalam pelatihan dan pengoperasian sistem AI-nya.)
Apakah perubahan ini benar-benar berpengaruh masih sulit dipastikan. Dr. Anna Lembke, psikiater dan profesor di Stanford University School of Medicine, mengatakan perusahaan media sosial dan teknologi belum merilis data apakah fitur semacam ini efektif mencegah perilaku kompulsif. “Pengalaman klinis saya menunjukkan bahwa notifikasi seperti ini mungkin bermanfaat bagi yang belum kecanduan parah, tapi kurang membantu bagi yang sudah kecanduan berat.”
Perubahan OpenAI pada ChatGPT terjadi saat efek kesehatan mental penggunaannya semakin diteliti. Banyak orang menggunakan alat dan karakter AI sebagai terapis, curhat pada mereka, dan mempercayai saran mereka seperti saran profesional medis. Ini berbahaya karena AI bisa memberikan respons yang salah dan merugikan.
Masalah lain adalah privasi. Terapis wajib merahasiakan percakapan, tapi OpenAI tidak memiliki kewajiban atau hak yang sama untuk melindungi informasi tersebut dalam gugatan hukum, seperti diakui CEO Sam Altman baru-baru ini.
Perubahan untuk mendorong “penggunaan sehat” ChatGPT
Selain saran istirahat, perubahannya kurang terlihat. Penyempurnaan model OpenAI bertujuan membuatnya lebih responsif dan membantu saat Anda menghadapi masalah serius. Perusahaan mengatakan dalam beberapa kasus AI gagal mengenali tanda-tanda delusi atau kekhawatiran lain pengguna, dan tidak merespons dengan tepat. Pengembang mengatakan mereka “terus meningkatkan model dan [mengembangkan] alat untuk mendeteksi tanda-tanda tekanan mental/emosional agar ChatGPT bisa merespons tepat dan mengarahkan pengguna ke sumber berbasis bukti jika diperlukan.”
Alat seperti ChatGPT bisa memperparah delusi karena cenderung membenarkan keyakinan pengguna tanpa mempertanyakan interpretasi realitas mereka. OpenAI bahkan menarik pembaruan salah satu model beberapa bulan lalu karena dinilai terlalu menjilat. “Ini bisa memperburuk delusi, membuatnya semakin mengakar,” kata Lembke.
ChatGPT juga akan lebih berhati-hati dalam memberi saran tentang keputusan hidup penting. OpenAI memberi contoh pertanyaan “haruskah aku putus dengan pacarku?” sebagai prompt di mana bot seharusnya tidak menjawab langsung, tapi mengarahkan pengguna untuk menjawab pertanyaan dan menemukan solusi sendiri. Perubahan ini diharapkan segera diterapkan.
Jaga diri saat berinteraksi dengan chatbot
Pengingat istirahat ChatGPT mungkin berhasil atau tidak mengurangi waktu Anda dengan AI generatif. Anda mungkin kesal karena alur kerja terganggu oleh pertanyaan tentang istirahat, tapi bagi sebagian orang, ini bisa jadi dorongan untuk berhenti sejenak.
Lembke menyarankan untuk memantau waktu saat menggunakan chatbot. Hal yang sama berlaku untuk teknologi adiktif lain seperti media sosial. Sisihkan hari-hari dengan penggunaan lebih sedikit, dan hari tanpa sama sekali.
“Orang harus sengaja membatasi waktu, menetapkan batasan spesifik,” katanya. “Buat daftar tujuan penggunaan platform dan berusaha fokus pada itu tanpa terdistraksi atau terjebak hal tidak penting.”