Maria Diaz/ZDNET
Kesimpulan utama ZDNET
Cabut saat 100%, pertahankan baterai antara 20% dan 80%.
Hindari mengosongkan sampai 0%; simpan tablet tidak terpakai di 50%.
Gunakan charger bersertifikat untuk hindari stres dan overheat.
Sebagai seseorang yang menggunakan tablet setiap hari, saya terus mencari cara agar baterainya lebih awet. Namun, beberapa kebiasaan yang dianggap sepele ternyata bisa merusak baterai dalam jangka panjang. Ada cara untuk memperpanjang umur baterai tablet, tapi juga ada hal-hal yang harus dihindari karena berdampak sebaliknya.
Baca juga: 7 perangkat rumah tangga ini ternyata boros daya sepanjang hari – sampai saya mencabutnya
Kebanyakan tablet bisa dipakai selama 6-8 jam dengan sekali charge, tapi daya tahan baterai menurun seiring usia dan pemakaian. Meski banyak cara menghemat baterai, berikut hal-hal yang harus dihindari agar baterai tetap awet.
1. Membiarkan tablet terhubung charger semalaman
Ini tak selalu jadi masalah di tablet baru, tapi kebanyakan tablet di pasaran akan bermasalah jika dibiarkan terus terhubung charger semalaman. Tablet biasanya berhenti mengisi saat mencapai 100%, tapi jika tetap terhubung, bisa terjadi trickle-charging untuk mempertahankan daya penuh. Ini lama-lama membuat baterai stres dan umurnya berkurang.
Sebaiknya, cabut charger saat baterai sudah 100%. Sebagai patokan, lebih baik menjaga daya baterai antara 20%-80%.
Baca juga: Alasan saya rekomendasikan tablet Samsung ini dibanding model lebih mahal – terutama Ultra
Seperti kesalahan charging lain, membiarkannya terhubung semalaman sekali atau dua kali tak akan langsung merusak baterai. Kerusakan terjadi ketika kebiasaan buruk ini sering dilakukan.
2. Membiarkan baterai terkuras sampai 0% (dan lupa mengisi ulang)
Saya sendiri sering lupa mengisi tablet saat dayanya sudah 0%. Jika sering dibiarkan kosong, baterai akan cepat tua dan berisiko mati total, sehingga harus diganti atau diperbaiki.
Saya pernah belajar hal ini dengan cara pahit saat Nintendo Switch Lite saya yang tak terisi dibiarkan di laci selama berbulan-bulan, dan baterainya rusak tak bisa diperbaiki.
Baterai lithium-ion tidak dirancang untuk tetap kosong. Itulah mengapa tablet biasanya tidak benar-benar 0% saat mati – masih ada sisa daya kecil untuk melindungi baterai. Kalau dibiarkan kosong berhari-hari, minggu, atau bulan, baterai terus bocor perlahan sampai voltasenya terlalu rendah dan rusak secara kimiawi.
Baca juga: 8 alasan saya ganti Kindle dengan iPad Mini untuk baca ebook
Jika terus dilakukan, baterai akan sulit menyimpan daya atau bahkan tak bisa diisi sama sekali.
Untuk mencegahnya, hindari membiarkan baterai di bawah 20%. Jika tak akan dipakai lama, isi hingga 50% lalu matikan sebelum disimpan.
3. Menggunakan charger yang salah
Toko murah mungkin bagus untuk belanja perlengkapan pesta, tapi bukan untuk elektronik. Meski charger seharga $1 terlihat menggiurkan, lebih baik dihindari. Charger murah, tidak bersertifikat, atau tidak cocok bisa memberikan daya tidak stabil, overcharge, atau mengisi dengan tidak efisien. Semua ini memperpendek umur baterai.
Charger yang salah tak cuma bikin lama charging. Jika daya watt-nya tidak sesuai, bisa bikin tablet kepanasan karena kesulitan mengalirkan daya, atau bahkan kelebihan beban di sirkuit. Charger murah juga sering memberikan tegangan tidak stabil, yang bikin baterai stres dan cepat rusak.
Baca juga: Kalender pintar tempel dinding ini ubah rumah saya (dan diskon $50!)
Banyak charger bersertifikat (seperti Apple atau USB-PD) punya fitur keamanan yang tidak dimiliki charger murahan. Fitur ini mencegah lonjakan daya dan overheat yang bisa merusak baterai dan port charging.
Saat mengisi tablet, pastikan pakai charger yang bersertifikat atau sesuai perangkat, dari kabel sampai adaptor.
Trickle-charging terjadi saat tablet sudah penuh tapi tetap terhubung charger, menerima sedikit daya untuk pertahankan 100%. Jika tablet di-charge semalaman dan mencapai 100%, baterainya akan sedikit turun, lalu charger akan mengisi ulang sedikit demi sedikit.
Membiarkan baterai lithium-ion di 100% terlalu lama bisa mempercepat kerusakan, apalagi jika jadi panas.
Baca juga: Mengapa perangkat USB-C Anda tidak mau charging – dan solusinya
Itulah sebabnya banyak pabrik smartphone menambahkan fitur slow charging saat dicolok semalaman. Daripada cepat penuh lalu diisi ulang terus, perangkat akan mengisi perlahan sampai pagi. Ini memperpanjang umur baterai.
Penuaan kimia adalah istilah untuk keausan alami pada baterai lithium-ion seiring pemakaian. Reaksi kimia di dalamnya jadi kurang efisien, sehingga kapasitasnya berkurang dan performa melambat.
Baca juga: Tablet Android terbaik 2025: Uji ahli dan review
Penuaan kimia tak bisa dihindari, tapi bisa diperlambat dengan tidak melakukan hal-hal di atas: charge semalaman, sering biarkan baterai 0%, pakai charger murah, atau paparan panas.
Dapatkan tips teknologi terbaru dengan Tech Today, dikirim ke email setiap pagi.