Bitcoin Hilang di Washington, dan Tak Ada yang Mencarinya

Bitcoin mungkin jadi kripto paling terkenal di dunia, tapi di Washington, tiba-tiba dia kayak hantu di pesta.

Minggu ini, para pembuat undang-undang meloloskan GENIUS Act, hukum AS pertama yang sepenuhnya fokus pada kripto. Ini menetapkan aturan federal jelas untuk stablecoin, aset digital yang dipatok ke dolar AS dan dipakai buat pembayaran instan. Untuk pertama kalinya, kripto punya landasan hukum di Amerika.

Tapi ada yang menarik: undang-undang ini gak menyebut Bitcoin sama sekali. Dan keheningan itu bicara banyak.

Dari Sorotan ke Pinggiran

Lebih dari satu dekade, Bitcoin mendominasi setiap pembicaraan soal kripto. Dia adalah revolusi, protes, emas 2.0. Politisi memperingatkannya, miliarder mendukungnya, dan bank-bank takut padanya.

Sekarang? Pemerintah AS baru aja mengesahkan undang-undang kripto paling penting dalam sejarah, dan Bitcoin sama sekali gak termasuk.

Kenapa? Karena Bitcoin nggak cocok sama agenda Washington lagi. Stablecoin lah yang sekarang jadi primadona di gedung Kongres. Mereka dipatok ke dolar, dirancang buat pembayaran, dan (setidaknya sekarang) diatur ketat. Mereka adalah jenis kripto yang bisa didukung pembuat undang-undang: berguna, jinak, dan bisa dilacak.

Di sisi lain, Bitcoin ribet. Volatil, anonim, dan dibangun buat beroperasi di luar sistem keuangan. Dia nggak butuh persetujuan. Nggak minta izin. Dan itu jadi masalah buat pembuat undang-undang yang mencoba memodernisasi keuangan tanpa menyerahkan kendali.

Bahkan saat Wall Street ramai-ramai masuk ke Bitcoin ETF dan perusahaan kayak BlackRock menganggapnya sebagai aset jangka panjang, Washington diam aja. Bitcoin diperlakukan kayak peninggalan masa pemberontakan kripto, bukan bagian dari masa depannya yang teregulasi.

Pergeseran Kekuatan Kripto

Disahkannya GENIUS Act adalah perubahan politik. Stablecoin sekarang punya aturan, perlindungan, dan restu pemerintah federal. Mereka didukung bank, perusahaan fintech, dan mungkin sebentar lagi oleh konsumen biasa yang kirim uang lintas negara atau bayar sewa digital.

MEMBACA  Apple Bersinar Kembali Saat Investor Berharap Tarif Tak Tekan Pasar

Sementara itu, Bitcoin ada di luar, cuma bisa ngeliat. Tetep populer. Tetep kuat. Tapi secara politis jadi yatim piatu. Kalau tren ini berlanjut, masa depan kripto mungkin milik aset digital teregulasi yang terikat dolar, bukan mimpi terdesentralisasi yang diwakili Bitcoin. Pertanyaan besarnya: bisakah Bitcoin tetap relevan di dunia pasca-GENIUS?

Untuk sekarang, Bitcoin masih jadi raja di Wall Street. Tapi di Washington, dia cepat jadi bahan lupa. Di kota tempat aturan sedang ditulis, itu posisi yang berbahaya.