Pemilik TikTok, ByteDance, sedang mengerjakan versi baru aplikasi video vertikal populer mereka yang khusus untuk AS. Ini akan menggantikan versi saat ini sebelum tenggat waktu September bagi perusahaan China itu untuk melepaskan kepemilikannya di AS, menurut laporan The Information.
Mengutip sumber anonim, situs tersebut melaporkan bahwa aplikasi baru dengan kode “M2” akan diluncurkan pada 5 September dan mewajibkan pengguna di AS untuk beralih dari aplikasi lama ke yang baru. Presiden Donald Trump baru-baru ini memperpanjang tenggat waktu bagi pemilik untuk menjual aset TikTok-nya di AS hingga 17 September. Awal bulan ini, Trump mengatakan telah menemukan pembeli untuk perusahaan tersebut, yaitu sekelompok “orang yang sangat, sangat kaya.”
Pemerintah terus memperpanjang batas waktu agar TikTok tetap beroperasi sejak Januari. Perusahaan dilaporkan memiliki 170 juta pengguna di AS.
Perwakilan TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Menurut cerita tersebut, alasan pembuatan versi baru aplikasi ini juga karena pembatasan Apple App Store yang tidak mengizinkan beberapa versi aplikasi untuk wilayah berbeda muncul dalam daftar yang sama.
Apa artinya bagimu
Jika laporan ini akurat, setidaknya siapa pun yang menggunakan aplikasi TikTok seluler pada akhirnya harus beralih ke versi baru yang berfokus pada AS.
Tapi kemungkinan akan ada masa tenggang yang cukup lama, menurut sumber The Information: aplikasi lama mungkin tidak akan hilang sepenuhnya hingga Maret 2026, memberi pengguna TikTok waktu enam bulan untuk melakukan transisi.
Namun, ini bisa mengganggu bagi mereka yang bisnis atau mereknya bergantung pada platform tersebut. “Setiap kali ada migrasi atau perubahan fitur besar di suatu jaringan, itu pasti menciptakan pekerjaan dan kekhawatiran,” kata Jennie Smythe, seorang penulis sekaligus pendiri dan CEO Girlilla Marketing, yang telah bekerja dengan klien seperti Willie Nelson, Terry Crews, dan Iliza Shlesinger.
“Ada kekhawatiran apakah audiens juga akan ikut pindah dan apakah migrasi ini sepadan dengan usaha,” kata Smythe kepada CNET melalui email. “Yang lebih dikhawatirkan selain migrasi adalah fitur dan data yang akan tersedia bagi kita dalam ekonomi kreator serta pembatasan audiens (misalnya, apakah konten/audiens kita juga terbatas hanya di AS?).”
Tidak jelas apakah aplikasi baru ini akan membawa perubahan besar atau peningkatan dibanding versi saat ini atau apakah akan membatasi atau memfilter konten dari wilayah lain dengan cara yang berbeda dari versi sekarang.