Apa yang akan kamu lakukan jika matahari sekarat? Tentu saja, menghidupkannya kembali dengan meledakkan bom bintang di permukaannya. Itulah yang dicoba dilakukan oleh sekelompok astronot dalam *Sunshine*, film fiksi ilmiah thriller tahun 2007 yang kini bisa ditonton di Prime Video dan Apple TV.
Berlatar tahun 2057, *Sunshine* mengisahkan delapan awak pesawat luar angkasa Icarus II, harapan terakhir untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi. Para ilmuwan ini tidak digambarkan secara stereotip sebagai pribadi yang dingin dan penuh perhitungan. Mereka adalah manusia cerdas, tetapi tetap tunduk pada emosi mereka.
Mereka juga diperankan oleh beberapa aktor ternama. Cillian Murphy berperan sebagai fisikawan Robert Capa (16 tahun sebelum membintangi peran sebagai fisikawan lain yang juga bernama Robert di *Oppenheimer*). Chris Evans, sang Captain America dari Marvel, memerankan Mace, insinyur yang mudah naik darah. Bintang Malaysia dan pemenang Oscar, Michelle Yeoh, adalah biologis kapal, Corazon.
Ketika Icarus II mendeteksi keberadaan pesawat Icarus I — yang telah gagal dalam upayanya menghidupkan kembali matahari tujuh tahun sebelumnya — para awak memutuskan untuk mengubah arah. Mereka berusaha menyelamatkan bom bintang dari kapal yang lebih tua itu, untuk berjaga-jaga jika bom mereka sendiri gagal. Namun, navigator Icarus II, Trey (Benedict Wong), melakukan kesalahan perhitungan yang mengakibatkan manuver perawatan yang berisiko.
Dengan mengenakan pakaian luar angkasa berwarna emas terang yang besar, Capa dan Kapten Kaneda (Hiroyuki Sanada) pergi ke luar pesawat untuk melakukan perbaikan, dan situasi segera berubah suram. Cadangan oksigen Icarus II rusak, dan Corazon menghitung bahwa hanya separuh dari anggota kru yang akan memiliki cukup udara untuk bertahan hidup. Dan mereka menghadapi masalah yang lebih besar ketika akhirnya mencapai Icarus I.
Twentieth Century Fox
Sebuah teror yang sunyi menghantui paruh kedua *Sunshine*. Namun, ada juga adegan-adegan yang secara visual menakjubkan, seperti pantulan matahari di perisai surya kapal. Dilihat dari bumi yang tertutup es, matahari hanyalah titik cahaya redup, tetapi saat Icarus II semakin mendekati bintang yang sekarat itu, para awak merasakan intensitas penuhnya.
Akting dari para pemainnya membuat *Sunshine* lebih dari sekadar film fiksi ilmiah thriller biasa. Murphy menambahkan kewibawaan pada peran Capa, astronot yang bertanggung jawab mengoperasikan bom bintang. Ia sering berselisih dengan karakter Mace yang diperankan Evans, dan keduanya tidak segan menyelesaikan perselisihan mereka dengan tinju. Pilot Cassie (Rose Byrne) bertindak sebagai penengah yang berpikiran jernih, sementara wakil komandan Harvey (Troy Garity) berjuang untuk menerima kemungkinan kematian. Satu-satunya karakter yang tampaknya tanpa rasa takut adalah psikolog Searle (Cliff Curtis), yang dengan obsesif menatap matahari hingga berisiko merusak retinanya.
Meskipun premis kematian matahari di masa depan yang dekat mungkin fantasi belaka, sutradara *Sunshine* Danny Boyle dan penulis skenario Alex Garland berkolaborasi dengan seorang profesor fisika untuk memberikan bobot ilmiah pada film ini. Boyle juga membuat para aktor tinggal bersama selama persiapan peran mereka. Hasilnya adalah dunia yang memiliki kedalaman, dan para awak memiliki chemistry yang sedikit disfungsional namun terasa autentik.
Sangat menarik melihat begitu banyak bakat berkumpul dalam satu film, bertahun-tahun sebelum peran paling terkenal dari beberapa bintang ini. Digabungkan dengan alur apokaliptik yang menawan, *Sunshine* menonjol sebagai salah satu film fiksi ilmiah terbaik era 2000-an.