Waymo menolak menjawab pertanyaan dari WIRED mengenai berapa banyak kamera yang ada di dalam kendaraannya, berapa lama rekaman disimpan, dan apakah perusahaan pernah memberikan rekaman kepada penegak hukum federal AS atau cabang militer. Namun, Karp mencatat bahwa tim teknis perusahaan terkadang menggunakan informasi dari sensor, termasuk rekaman video dan data lain, untuk menjalankan simulasi guna meningkatkan teknologi. Ia mengatakan Waymo juga menerapkan batasan tentang siapa yang bisa mengakses data dan berapa lama data disimpan.
Layanan robo-taksi Waymo saat ini tersedia di area metropolitan Phoenix serta sebagian San Francisco, Los Angeles, dan Austin, Texas. Dalam waktu relatif singkat beroperasi di kota-kota AS, perusahaan telah menunjukkan kesediaannya untuk memenuhi permintaan rekaman dari penegak hukum.
Petugas dari Departemen Kepolisian Mesa dan Chandler di Arizona telah meminta dan menggunakan rekaman dari Waymo untuk penyelidikan kriminal sejak 2016, atau sekitar sejak kendaraan tersebut hadir di kota mereka, menurut laporan dari ABC 15 Phoenix. Polisi menyampaikan pada 2022 bahwa mereka telah menggunakan rekaman itu untuk beberapa kasus, termasuk dugaan insiden road rage. (Pelaku mengaku bersalah setelah didakwa atas tindakan tidak tertib.)
Pada Mei 2022, dua bulan setelah Waymo memulai operasi robo-taksi terbatas di San Francisco, Vice melaporkan bahwa dokumen pelatihan polisi San Francisco secara eksplisit menyatakan bahwa “kendaraan otonom” memiliki rekaman yang terkadang bisa “membantu penyelidikan.”
Hingga 2023, Waymo telah menerima setidaknya sembilan surat perintah pencarian di San Francisco dan Maricopa County, Arizona—pasar utamanya saat itu—menurut laporan Bloomberg. Salah satu kasusnya melibatkan pembunuhan seorang pengemudi Uber pada 2021. Meski polisi San Francisco tidak bisa mengidentifikasi kendaraan Waymo tertentu yang berada dekat TKP, seorang petugas menyatakan ada “alasan kuat” bahwa kendaraan Waymo “berkeliaran di area tersebut” dan memiliki rekaman korban, tersangka potensial, serta TKP, berdasarkan surat perintah yang dilihat Bloomberg. Waymo memenuhi permintaan dan memberikan rekaman, tapi itu tidak berujung pada penangkapan tersangka, yang akhirnya dihukum atas pembunuhan pada 2023.
Tahun lalu, WIRED melaporkan bahwa Waymo menggugat dua orang karena diduga merusak kendaraannya di San Francisco dan memiliki rekaman kamera dari insiden tersebut. (Satu kasus masih berlangsung; yang lain dibatalkan bulan lalu.)
Praktik perekaman dan pengumpulan data Waymo tidak unik. Semua kendaraan dengan kemampuan self-driving bergantung pada kombinasi lidar, radar, dan data video untuk beroperasi. Cruise, usaha mobil otonom milik General Motors yang sudah tutup, juga dilaporkan memberikan rekaman kepada penegak hukum jika diminta.
Pemilik kendaraan pribadi yang dilengkapi kamera juga bisa secara sukarela menyerahkan rekaman ke polisi. Misalnya, polisi di Berkeley, California, menerima setidaknya dua rekaman dari pemilik Tesla Cybertruck yang mengklaim mobilnya dirusak dua kali tahun ini, menurut dokumen yang diperoleh WIRED melalui permintaan catatan publik.
Pelaporan tambahan oleh Paresh Dave.