Tiga astronaut kembali ke Bumi pada hari Jumat setelah terdampar akibat insiden langka sampah antariksa. Awak Tiongkok tersebut diangkut menggunakan wahana yang berbeda dari yang semula ditugaskan kepada mereka, sehingga meninggalkan tiga astronaut lainnya tanpa kendaraan untuk pulang.
Astronaut Shenzhou-20, yaitu Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie, mendarat di lokasi pendaratan Dongfeng di Tiongkok utara pada pukul 03.30 ET, sebagaimana dilaporkan oleh media-media Tiongkok. Awak ini semestinya kembali tanggal 5 November, tetapi kepulangan mereka tertunda sembilan hari setelah wahana antariksa mereka mengalami kerusakan. Wahana antariksa Shenzhou-20 Tiongkok tertabrak sepotong sampah antariksa saat berlabuh di stasiun antariksa Tiangong, mengakibatkan retakan-retakan kecil pada kaca pandang kapsul kembalinya. Wahana tersebut dinilai tidak layak untuk membawa para astronaut kembali ke Bumi, sehingga memaksa kru untuk pulang menggunakan wahana Shenzhou-21.
Sampah antariksa ini tampaknya mengganggu catatan mulus Tiongkok dalam proses serah terima awak selama empat tahun terakhir. Kini, badan antariksa Tiongkok harus menerapkan prosedur kepulangan alternatif bagi kru Shenzhou-21 yang rencananya akan kembali ke Bumi awal tahun depan. Kru yang saat ini berada di luar angkasa tidak memiliki sarana untuk kembali ke Bumi dalam keadaan darurat.
Wahana Pulang
Stasiun antariksa Tiongkok yang terdiri dari tiga modul, dinamai Tiangong atau “tempat surgawi”, menyambut kru pertamanya pada 16 Juni 2021. Meskipun jauh lebih kecil daripada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang memiliki 16 modul, Tiangong merupakan satu-satunya stasiun antariksa lain di orbit Bumi saat ini.
Badan Penerbangan Berawak Tiongkok (CMSA) bertujuan untuk menduduki Tiangong dengan setidaknya tiga astronaut dalam satu waktu, menjaga aliran tetap kru yang diluncurkan ke orbit untuk masa tugas enam bulan. Sejauh ini, keadaan berjalan cukup baik bagi stasiun antariksa Tiongkok, dengan para kru melakukan serah terima yang tepat waktu selama bertahun-tahun. Namun, situasi itu berubah sampai sampah antariksa menabrak salah satu wahana yang sedang berlabuh.
Kru Shenzhou-21 diluncurkan pada tanggal 31 Oktober. Selama masa serah terima kru yang singkat, dua kapsul Shenzhou berlabuh di stasiun antariksa. Karena satu kapsul rusak, para astronaut yang hendak pulang terpaksa menggunakan wahana Shenzhou milik kru yang masih bertugas untuk kembali ke Bumi. Hal itu membuat para astronaut Shenzhou-21, Komandan Zhang Lu, Insinyur Penerbangan Wu Fei, dan Spesialis Muatan Zhang Hongzhang, terdampar di antariksa.
Protokol keselamatan Tiongkok mencakup pengiriman wahana penyelamat tanpa awak ke stasiun antariksa untuk membawa para astronaut kembali ke Bumi dalam keadaan darurat, menurut Reuters. CMSA menyatakan bahwa mereka akan meluncurkan wahana Shenzhou-22 ke stasiun antariksa pada waktu yang tepat di masa depan.
Sampah Orbit
Insiden ini menyoroti meningkatnya risiko yang ditimbulkan sampah antariksa terhadap misi orbit yang sedang berlangsung dan keselamatan astronaut. Pada tahun 2023, Tiangong mengalami kehilangan daya sebagian setelah sampah antariksa menghantam panel surya yang terpasang pada modul intinya, memaksa para astronaut untuk melakukan dua kali spacewalk untuk memperbaiki kerusakan.
Pada saat itu, CMSA menyatakan akan mengambil langkah-langkah pencegahan tambahan untuk mengurangi risiko sampah antariksa, termasuk penguatan protektif untuk perangkat keras stasiun antariksa. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah sampah antariksa di orbit Bumi, dengan perkiraan 40.000 objek yang saat ini dilacak oleh jaringan pengawasan antariksa, tabrakan semacam ini mungkin tidak dapat dihindari.