Presiden Donald Trump telah mengalihkan perhatiannya ke Portland, Oregon, dengan klaim palsu bahwa sedang terjadi “pemberontakan” di kota tersebut. Aparat federal telah melakukan kekerasan terhadap para pemrotes di fasilitas ICE di pusat kota Portland, dan Trump telah memanggil pasukan Garda Nasional untuk menginvasi kota itu, meskipun pengadilan federal untuk sementara memberikan beberapa hambatan.
Tapi jika Anda menghabiskan waktu di TikTok, Anda mungkin telah melihat orang-orang mengklaim selama seminggu terakhir bahwa mereka tidak dapat menandai lokasi Portland di video mereka. Salah satu video dengan klaim tersebut telah mengumpulkan lebih dari 2,8 juta tayangan. Teori populer yang beredar adalah bahwa sedang terjadi sensor, terlebih sekarang sekutu Trump bersiap untuk mengambil alih platform tersebut.
Tapi TikTok menyatakan ada penjelasan yang terkait dengan perubahan yang diterapkan sejak Agustus lalu. Dan mereka mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan Trump atau kepemilikan TikTok yang akan beralih ke AS.
“Pada Agustus, kami meluncurkan aturan baru yang membatasi penandaan lokasi untuk konten yang dibuat menggunakan lokasi berbasis IP (yang merupakan pengaturan default di AS, karena TikTok tidak mengumpulkan data GPS yang presisi di sini).” Jason Grosse, seorang juru bicara TikTok, memberitahu Gizmodo melalui email.
Grosse mencatat bahwa aturan baru ini hanya berlaku untuk video yang direkam langsung di dalam aplikasi. Jika seorang pengguna membuat foto atau video saat menggunakan alat TikTok, foto atau video itu hanya dapat ditandai dengan kota-kota di negara bagian tempat mereka berada atau di negara bagian sebelahnya. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk foto atau video yang direkam dengan ponsel dan tersimpan di galeri pengguna.
“Tetapi jika mereka mengunggah dari galeri, mereka dapat menandai lokasi mana pun, termasuk Portland atau kota-kota lain. Ini tidak ada hubungannya dengan Portland,” ujar juru bicara tersebut.
Itu tidak menjelaskan mengapa beberapa pengguna di Portland masih mengklaim mereka mengalami kesulitan menandai kota tersebut, tetapi Gizmodo tidak dapat mereproduksi klaim yang diajukan. Kami tidak mengalami masalah dalam menandai Portland dan dapat melihat banyak video dari Portland, baik tentang topik non-politik maupun dari fasilitas ICE di mana unjuk rasa baru-baru ini terpusat. Misalnya, ada video seorang agen federal menyemprotkan gas air mata ke lubang ventilasi kostum katak seorang pemrotes.
Beberapa video dari Portland adalah karya AI, yang merupakan masalah sama sekali berbeda yang perlu ditangani. Tapi sepertinya tidak ada yang jahat terjadi terkait sensor geotagging untuk Portland, hanya aturan baru yang hanya memungkinkan orang yang merekam video dari dalam aplikasi untuk benar-benar berada di tempat yang mereka klaim. Atau di negara bagian sebelahnya untuk suatu alasan.
Trump memanggil anggota Garda Nasional Oregon untuk diterjunkan ke Portland pada akhir pekan, tetapi hal itu dihentikan sementara oleh seorang hakim pada hari Sabtu. Luar biasa, Trump mencoba memanggil ratusan pasukan Garda Nasional dari California keesokan harinya, bahkan menerbangkan mereka ke Portland. Namun hakim juga menghentikan hal itu pada hari Minggu, dengan mencatat bahwa Departemen Kehakiman AS berpura-pura tidak tahu dalam upaya untuk mengabaikan perintah pengadilan.
Trump telah menyatakan dia mungkin akan mengunakan Undang-Undang Pemberontakan, sebuah undang-undang dari tahun 1792 yang akan memudahkan presiden untuk mengerahkan pasukan di jalanan Amerika. Dan itu bukan hanya Portland. Trump menargetkan setiap kota besar yang dia kategorikan sebagai kota yang dijalankan oleh Demokrat.
“Kami memiliki Undang-Undang Pemberontakan karena suatu alasan,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada hari Senin. “Jika saya harus memberlakukannya, saya akan melakukannya. Jika orang-orang terbunuh, dan pengadilan menghambat kami, atau gubernur atau walikota menghambat kami, tentu, saya lakukan itu.”
Dari mana Trump mendapatkan ide bahwa Portland sedang dalam keadaan krisis? Sebagian besarnya tampak bersumber dari fakta bahwa Fox News terus memutar rekaman lama dari musim panas tahun 2020 di Portland. Itu terjadi selama masa jabatan pertama Trump, ketika dia membatasi unjuk rasa, dan polisi rahasia juga menyekap orang-orang dari jalanan AS. Terjadi kerusakan properti yang signifikan di banyak kota besar, semua itu merupakan reaksi terhadap kekejaman polisi, yang dilambangkan oleh video viral George Floyd yang dibunuh oleh polisi di Minneapolis pada musim panas itu.
Tapi bagaimana dengan maraknya konten sayap kanan di TikTok sejak Trump mengumumkan bahwa Oracle dan kawan-kawan ideologinya akan mengambil saham mayoritas? Secara anekdot, Gizmodo telah melihat peningkatan video yang sejalan dengan MAGA membanjiri halaman ‘for-you’ kami dalam beberapa bulan terakhir. Tapi mengingat peristiwa terkini, hal itu mungkin juga memiliki penjelasan yang lebih polos yang tidak ada hubungannya dengan TikTok yang mengutak-atik algoritma untuk mendukung Trump.
Pembunuhan influencer MAGA Charlie Kirk pada 10 September pada dasarnya adalah cerita terbesar di dunia saat itu, dan video kematiannya ada di mana-mana. Jika Anda menonton atau berinteraksi dengan video Kirk mana pun, algoritma akan memberi Anda lebih banyak konten semacam itu. Apapun yang Anda tonton dan lakukan secara online akan menciptakan sebuah lingkaran umpan balik. Dan itu benar-benar menjadi pertanyaan “ayam atau telur” dalam lanskap media sosial kita saat ini.
Apakah saya melihat video supremasi kulit putih Nick Fuentes di TikTok (sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelum beberapa minggu terakhir) karena dia lebih populer, atau apakah dia lebih populer karena algoritma menunjukkan videonya kepada semua orang? Sangat sulit untuk mengatakannya tanpa akses ke data TikTok. Dan Fuentes adalah pusat dari cerita Kirk, mengingat fakta bahwa kaum supremasi kulit putih itu telah memprovokasi Kirk selama bertahun-tahun untuk menjadi lebih ekstrem dan anti-Semit.
Intinya? Tampaknya tidak ada sensor terhadap video yang berasal dari Portland, dan kami tidak memiliki bukti bahwa aktor sayap kanan telah mengutak-atik algoritma untuk sengaja menunjukkan omong kosong fasis kepada semua orang. Tapi itu bisa berubah dengan sangat segera. Ingat, kesepakatan TikTok bahkan belum final. Dan Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia ingin TikTok menjadi lebih MAGA.
“Jika saya bisa, saya akan membuatnya 100% terkait MAGA,” kata Trump di Ruang Oval pada 25 September. “Itu pertanyaan yang bagus, sebenarnya, tapi saya akan… Jika saya bisa membuatnya 100% MAGA, saya akan melakukannya. Tapi sayangnya, hal itu tidak akan berjalan seperti itu.”
Kita lihat saja nanti.