20 Tahun Lalu, Batman Memulai Era Baru di Hollywood

Budaya pop punya banyak ikon, dan Batman salah satu yang paling menonjol. Dia ada di mana-mana, terutama di film, dan berbagai versi cinematiknya selalu punya makna tersendiri bagi penonton dan Warner Bros.

Dari semua itu, Batman Begins mungkin yang paling penting. Bagian pertama trilogi besutan sutradara Christopher Nolan serta penulis David S. Goyer dan Jonathan Nolan ini rilis pada 15 Juni 2005, menandai kembalinya Batman ke layar lebar setelah kegagalan Batman & Robin tahun 1997. Banyak kreatif mencoba membuat film baru, tapi tugas akhirnya jatuh ke Nolan dan Goyer, yang mengarahkan Batman ke nuansa lebih gelap. Meski keduanya punya reputasi baik dari karya sebelumnya—seperti Memento dan Insomnia buat Nolan, serta dua film pertama Blade buat Goyer—jejak buruk & Robin bikin banyak orang ragu Begins bakal sukses.

Tapi ternyata filmnya bagus, bahkan ada yang bilang luar biasa. Dengan ulasan positif, nominasi Oscar untuk sinematografi, dan pendapatan $373,3 juta, Batman Begins membangkitkan lagi minat pada Batman di layar lebar. Sekuelnya, The Dark Knight (2008) dan The Dark Knight Rises (2012), bahkan lebih sukses secara kritik dan finansial. Ketiganya dianggap sebagai salah satu trilogi terbaik sepanjang masa. Seri ini jadi panutan: reboot James Bond, Star Trek, dan Spider-Man terinspirasi, begitu juga film-film lain seperti Godzilla karya Gareth Edwards, Iron Man Jon Favreau, dan Birds of Prey Cathy Yan.

Kesuksesan The Dark Knight bikin Warner Bros. mempertahankan Nolan selama 15 tahun berikutnya. Dia sempat jadi produser untuk beberapa film DC Extended Universe seperti Man of Steel (yang juga dia bantu konsep ceritanya) dan Batman v Superman: Dawn of Justice. Di luar superhero, studio ini mendistribusikan karya non-franchise-nya di tahun 2010-an, termasuk Inception, Interstellar, dan Dunkirk. Walau akhirnya kerja sama mereka berakhir karena pandemi COVID dan perlakuan WB terhadap Tenet—yang bikin Nolan beralih ke Universal untuk Oppenheimer dan The Odyssey (2026)—kolaborasi ini tetap bikin WB jadi tujuan menarik bagi sineas. Setidaknya sampai berubah jadi WB Discovery.

MEMBACA  Melinda French Gates Ungkap Menolak Danai Startup Baru Putrinya dari Generasi Z—Meski Kekayaannya Hampir Rp 31 Triliun

Batman Begins identik dengan nuansa “gelap dan realistis,” dan Batman pun mengikuti. Pengaruhnya di TV mungkin diperdebatkan (mengingat pentingnya Batman: The Animated Series), tapi di media lain jelas terasa. Alur cerita komiknya jadi lebih gelap—popularitas Joker sekarang banyak berutang pada pemeranannya oleh Heath Ledger di The Dark Knight—dan di dunia game, DNA trilogi ini jelas terlihat di seri Arkham karya Rocksteady. Saga Batman Matt Reeves yang masih dalam produksi juga berada di bayang-bayang Nolan. Bahkan jika DCU baru benar-benar mewujudkan The Brave and the Bold, trilogi ini akan tetap jadi pembanding, apalagi karena bakal mengembalikan Robin ke layar lebar setelah puluhan tahun.

Tergantung siapa yang ditanya, fokus pada realisme (sampai batas tertentu) bikin Batman terasa mandek kreatif di layar besar maupun kecil. Jika bukan meniru film Nolan, kreatif biasanya terinspirasi The Animated Series, tapi tetap terpengaruh filmnya. Wajar kalau banyak yang merasa jenuh dengan Batman dalam dekade terakhir, atau lebih menghargai Marvel karena lebih ringan dan fantastis. Kritik soal kehadirannya yang di mana-mana dan perang brand antar-penggemar memang sudah ada sejak dulu, tapi trilogi ini memperburuk keadaan dengan pengaruhnya yang bertahan lama terhadap karakter Batman dan segala hal terkait.

© Warner Bros.

Dalam Batman Begins dan sekuelnya, Nolan dan Goyer melakukan sesuatu yang mungkin takkan terulang: mereka menawarkan visi mereka tentang Batman ke dunia, lalu melanjutkan hidup tanpa bernostalgia. Sikap itu mungkin salah satu alasan kenapa trilogi ini tetap dikenang dengan baik, walau ada kekurangannya. Dan kenapa Batman akan selalu jadi salah satu karakter paling populer di dunia.

MEMBACA  Monitor PC Terbaik untuk Kebanyakan Orang Diskon Rp75

Mau berita lebih lanjut? Cek jadwal rilis terbaru Marvel, Star Wars, dan Star Trek, rencana DC Universe di film dan TV, serta info terbaru soal masa depan Doctor Who.