Sederhananya, Peacock punya film-film yang ingin Anda tonton. Saat membahas judul-judul epik yang tersedia di layanan streaming, pembicaraan biasanya mengarah ke platform raksasa seperti Netflix dan Prime Video. Tapi seperti bisa disimpulkan dari artikel ini, platform milik NBC Universal ini pantas masuk dalam daftar. Koleksinya penuh dengan film epik yang bakal bikin malam film Anda jadi istimewa.
Ini bukan hal mengejutkan; Universal Pictures lah yang mempelopori blockbuster pertama — Selamat Ulang Tahun ke-50, Jaws! — dan telah menghasilkan film-film box office dan kelas Oscar selama lebih dari seabad. Ya, konten di sini memang epik. Dengan hak streaming eksklusif untuk judul populer seperti Wicked, Peacock adalah pesaing tangguh di dunia streaming.
Jujur saja, menyusun daftar ini tidak mudah. Ada banyak film berkualitas tinggi di Peacock yang layak ditonton, dan sulit memilih hanya beberapa. Tapi akhirnya berhasil, dan 12 judul di bawah ini adalah yang terbaik.
Entah Anda mencari tontonan spektakuler seperti Oppenheimer karya Christopher Nolan, komedi brilian Robin Williams dan Nathan Lane di The Birdcage, atau film aksi seperti Jurassic Park dan The Matrix, Anda akan temukan film yang bikin Anda ingin langsung menekan tombol Play. Gulir terus untuk melihatnya sendiri.
Baca selengkapnya: Peacock Review: Sedikit Konten Orisinil, tapi Akses Murah ke TV dan Film Jaringan Bisa Menarik
Universal Pictures
Apa lagi yang bisa dikatakan tentang Jurassic Park yang belum pernah diucapkan? Steven Spielberg menghidupkan buku laris Michael Crichton dan mengubah cara dinosaurus digambarkan di layar lebar. Film ini sangat berpengaruh saat dirinya dan menampilkan efek khusus yang memukau. Tiga dekade kemudian, waralabanya terus berkembang. Tapi sekeren apapun melihat dinosaurus mendominasi layar, film-film berikutnya tak pernah bisa menyaingi kehebatan yang asli.
Lionsgate
Seperti bisa dilihat, daftar ini memuat dua film yang dibintangi Keanu Reeves. Bukan rencana, tapi Peacock punya franchise John Wick dan The Matrix—keduanya sangat layak ditonton. Semua film John Wick memang bagus, tapi yang pertama punya energi khusus sebagai cerita orisinal yang baru berkembang. Dan coba pikir, semua ini bisa dihindari kalau saja mereka tak mengganggu anjing John Wick.
Screenshot oleh Abrar Al-Heeti/CNET
Julia Roberts memenangkan Oscar untuk peran utamanya di Erin Brockovich karya Steven Soderbergh, dan dengan alasan yang jelas: Dia luar biasa di sini. Film ini berdasarkan kisah nyata Brockovich, dari ibu tiga anak yang bercerai menjadi asisten pengacara tangguh yang, dibimbing oleh Ed (Albert Finney), melawan Pacific Gas & Electric karena mencemari air warga setempat.
Lionsgate
Patrick Swayze menunjukkan semua gerakan tepat di Dirty Dancing 1987. Mungkin dia jarang memakai skill dansanya di film lain, tapi perannya sebagai Johnny Castle di film hit ini membuat namanya melambung. Film ini berkisah tentang Frances (atau “Baby”), gadis 17 tahun yang jatuh cinta pada instruktur dansa bad boy saat liburan musim panas. Saran saya: Abaikan perbedaan usia yang agak mencurigakan dan nikmati saja romansa cengengnya.
United Artists/Getty Images
Disutradarai Mike Nichols, komedi klasik ini terinspirasi film Prancis 1978 La Cage aux Folles. Dibintangi Robin Williams dan Nathan Lane, film ini mengisahkan pasangan gay yang harus menyembunyikan hubungan saat orang tua konservatif calon menantu mereka datang berkunjung. Gene Hackman dan Dianne Wiest tampil luar biasa, tapi Hank Azaria sebagai Agador Spartacus benar-benar mencuri perhatian.
Gramercy Pictures
Sejujurnya, apa lagi yang bisa dikatakan tentang The Big Lebowski yang belum pernah diungkapkan? Ini adalah salah satu karya terbaik Coen brothers. Peran Jeff Bridges di sini mengukuhkannya sebagai legenda pop culture, dan karakternya yang santai membantu menyeimbangkan kegilaan sepanjang film. John Goodman, Steve Buscemi, Julianne Moore, John Turturro, bahkan Flea dari Red Hot Chili Peppers—semua memberikan penampilan tak terlupakan. Kalau belum pernah menontonnya, bersiaplah untuk pengalaman unik. Dan kalau sudah, bukankah ini saat yang tepat untuk menonton ulang?
Screenshot oleh Aaron Pruner/CNET
The Wachowskis mengguncang dunia fiksi ilmiah saat The Matrix dirilis 1999. Film ini, yang kemudian punya sekuel, animasi, dan komik, mengisahkan Neo (Keanu Reeves) yang menyadari bahwa realitas kita tidak nyata—dan di tengah kebingungannya, dia juga bagian dari gerakan perlawanan dalam mimpi buruk dystopia tempat dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Tak hanya mengantarkan Reeves menjadi bintang blockbuster, film ini juga memperkenalkan efek khusus revolusioner yang mendorong genre dan filmmaking memasuki abad 21.
Universal Pictures
Jaws genap berusia 50 tahun tahun ini—sulit dipercaya. Film aksi Spielberg tentang hiu pemarah ini mengubah cara film dibuat. Inilah blockbuster musim panas pertama—dan alasannya jelas. Penuh dengan suspens ala Alfred Hitchcock, tapi yang bikin film ini tetap enak ditonton adalah dinamika antara Roy Scheider, Richard Dreyfuss, dan Robert Shaw. Datang untuk monolog mabuk Quint (Shaw), tetaplah untuk adegan hiu putih yang hanya muncul 4 menit (ya, cuma 4 menit) tapi bikin merinding.
Universal Pictures
Adaptasi musikal megah dari drama Broadway ini, dibintangi Cynthia Erivo sebagai Elphaba dan Ariana Grande sebagai Glinda, sukses besar di box office. Wicked—bagian pertama dari dua film—mengisahkan keduanya yang menjadi teman tak terduga saat kuliah di Shiz University, serta memperlihatkan Negeri Oz sebelum rumah Dorothy jatuh di Penyihir Jahat dari Timur.
Universal Pictures
Film pemenang Oscar karya Christopher Nolan ini mengeksplorasi kehidupan J. Robert Oppenheimer (diperankan sempurna oleh Cillian Murphy), fisikawan yang berperan besar dalam pengembangan bom atom. Kisahnya dibeberkan lewat berbagai fase hidup Oppenheimer, memberikan gambaran mendalam tentang pria yang mendorong dunia ke ambang kehancuran. Nilai produksi, sutradara, dan akting para pemainnya menghasilkan pengalaman sinematik yang epik. Pantas film ini memenangkan Academy Award untuk Best Picture.
Focus Features
The Holdovers berkisah tentang Paul Hunham (Paul Giamatti), Mary Lamb (Da’Vine Joy Randolph), dan Angus Tully (Dominic Sessa)—tiga karakter kesepian yang terdampar di sekolah persiapan New England saat liburan Natal. Mereka—guru pemarah, koki yang berduka (peran yang memenangkan Randolph Oscar), dan murid pengacau—menjalin ikatan tak terduga. Di tengah Perang Vietnam, ketiganya menemukan rasa memiliki dan penutupan, menghasilkan cerita yang unik sekaligus menyentuh.