Yousaf mendukung Ukraina dua tahun setelah invasi

Humza Yousaf telah menguatkan “dukungan teguh” Skotlandia terhadap Ukraina menjelang sebuah layanan di Edinburgh, dua tahun setelah invasi Rusia.

Menteri pertama akan memberikan pembacaan di Edinburgh Castle dan meletakkan karangan bunga bersama Andrii Kuslii dari konsulat Ukraina di Edinburgh.

Layanan tersebut juga akan dihadiri oleh pemimpin politik dan sipil lainnya serta warga Ukraina yang tinggal di Skotlandia.

Sebelum acara dimulai, Mr. Yousaf mengatakan: “Saya ingin menegaskan bahwa rakyat Skotlandia tetap teguh dalam mendukung negara dan warga negaranya yang berani.”

Beliau menambahkan: “Warga Ukraina sedang berjuang untuk kebebasan, pemerintahan yang baik, dan hak negara-negara di Eropa untuk hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.”

“Saat kita meratapi pengorbanan rakyat Ukraina, kita juga melihat ke depan dengan harapan, berharap suatu hari nanti Ukraina dapat hidup dalam perdamaian sebagai negara Eropa yang merdeka.”

Moderator Majelis Agung Gereja Skotlandia, Pendeta Sally Foster-Fulton juga akan menghadiri layanan tersebut.

Beliau mengatakan: “Kehidupan telah hancur karena agresi Rusia yang tidak terprovokasi dan kami terus berdiri bersama dengan rakyat Ukraina dan semua orang yang tidak bersalah yang menderita karena agresi ini.”

Anak-anak Dnipro datang ke Skotlandia pada Maret 2022

Dalam dua tahun terakhir, Skotlandia telah menjadi rumah sementara bagi banyak warga Ukraina.

Sebuah kelompok 52 anak yatim piatu yang dikenal sebagai anak-anak Dnipro tiba di Skotlandia pada Maret 2022, dan kemudian tinggal dalam kelompok keluarga kecil di sekitar Edinburgh.

Pemimpin Konservatif Skotlandia, Douglas Ross, memberikan penghormatan atas “kekuatan luar biasa” rakyat Ukraina.

“Dukungan kami terhadap Ukraina tidak boleh goyah. Putin tidak boleh menang,” katanya.

“Pikiran saya bersama semua orang baik di Ukraina maupun di seluruh dunia yang terdampak konflik ini.”

MEMBACA  Pasar Menimbang Risiko Siklus Balasan Setelah Iran Serang Israel

Pemimpin Demokrat Liberal Skotlandia, Alex Cole-Hamilton mengatakan: “Dua tahun berlalu, tidak boleh ada penurunan tekad Britania.

“Membekali Ukraina dengan alat yang diperlukan untuk mengalahkan Putin bukanlah tindakan belas kasihan tetapi tindakan kepentingan diri.”