Yayasan Kemanusiaan Gaza akan membuka kembali satu pusat distribusi bantuan.

Yahoo menggunakan AI untuk merangkum intisari artikel ini. Artinya, informasinya mungkin tak selalu sesuai dengan isi artikel. Melaporkan kesalahan membantu kami meningkatkan pengalaman.

Generate Key Takeaways

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mengumumkan rencana membuka kembali salah satu pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza pada Minggu.

Pusat-pusat ini ditutup Sabtu karena dikatakan milisi Islamis Palestina, Hamas, mengancam mereka.

Salah satu pusat di Rafah, Gaza selatan, akan dibuka pada pukul 12.00 waktu setempat (09.00 GMT), menurut pernyataan GHF di halaman Facebook berbahasa Arab.

Penduduk juga diminta tidak mendekati pusat tersebut sebelum jam buka. Jika tidak, GHF mungkin tak bisa membagikan paket makanan.

GHF juga menutup pusat distribusinya pada Jumat lalu demi keamanan dan mendesak warga menjauhi lokasi.

Sekitar dua minggu lalu, Israel melonggarkan blokade pengiriman bantuan ke Gaza. Distribusi bantuan kemudian diambil alih GHF, mengabaikan organisasi PBB dan inisiatif lain.

Organisasi ini dikritik karena melewati jaringan bantuan yang sudah mapan, serta dituduh membahayakan warga dan melanggar standar bantuan kemanusiaan yang imparsial.

Minggu lalu, PBB menyatakan semakin banyak warga Palestina “rentan kelaparan,” dengan asupan energi harian jauh di bawah kebutuhan bertahan hidup.

Israel telah memerangi Hamas di Jalur Gaza sejak milisi dan sekutunya melancarkan serangan tak terduga pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 lainnya.

Perang berikutnya telah menewaskan lebih dari 54.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas. Angka ini tidak membedakan korban sipil dan militer.

MEMBACA  Otoritas Kenya Bayar Troll Online untuk Ancam Para Aktivis, Menurut Amnesty