Wali Kota New Orleans Dituntut atas Tuduhan Penipuan Terkait Hubungan dengan Pengawal Pribadi | Berita Korupsi

LaToya Cantrell Dituduh ‘Menipu’ Kota, Bayar Jeffrey Vappie Seolah Tugas Saat Bepergian dan Kencan

Wali Kota New Orleans telah didakwa atas tuduhan konspirasi, penipuan, dan penghalangan oleh juri federal setelah penyelidikan panjang.

Tuduhan yang dirilis Jumat terhadap LaToya Cantrell didasarkan pada dugaan bahwa ia berusaha menyembunyikan hubungan asmara dengan pengawalnya, Jeffrey Vappie, yang dibayar seolah bertugas saat mereka menjalani hubungan tersebut.

Surat dakwaan menyatakan Cantrell dan Vappie "mengembangkan hubungan pribadi dan intim" pada 2021, menipu kota dengan upaya "menyembunyikan hubungan mereka dan memaksimalkan waktu bersama."

Jaksa A.S. sementara Michael Simpson menyebut pasangan ini bertemu di apartemen saat Vappie mengaku sedang bertugas, dan Cantrell mengatur agar Vappie ikut dalam 14 perjalanan.

Perjalanan itu, termasuk mencicipi anggur di kebun anggur, digambarkan olehnya sebagai momen "ketika mereka benar-benar sendirian," kata Simpson.

Ia menyebut hubungan ini sebagai "skema penipuan tiga tahun yang diduga memanfaatkan wewenang dan jabatan publik mereka."

Cantrell diduga berbohong dalam affidavit bahwa ia mengaktifkan fitur penghapus otomatis pesan di ponselnya pada 2021, padahal fitur itu baru diaktifkan Desember 2022—sebulan setelah media mulai mengangkat dugaan perilaku mereka.

Ketika warga memotret mereka makan dan minum anggur bersama, Cantrell melaporkan ke polisi dan mengajukan perintah pembatasan, ujar Simpson.

Kantor wali kota belum memberikan komentar.

"Ini hari yang menyedihkan bagi warga New Orleans," kata Monet Brignac, juru bicara Ketua Dewan Kota JP Morrell.

Vappie dituduh menyembunyikan hubungan asmaranya dengan Cantrell dan mengajukan catatan penggajian palsu yang mengaku ia sedang bertugas.

Ia mengaku tidak bersalah setelah didakwa atas penipuan kawat dan memberikan pernyataan palsu.

Cantrell, wali kota perempuan pertama kota itu, dibatasi masa jabatan dan akan lengser Januari depan.

MEMBACA  Dapatkah Imran Khan dan tentara Pakistan berbaikan, setahun setelah bentrokan kekerasan? | Berita Politik