Demonstrasi anti-pemerintah di Indonesia, yang dipicu oleh upah rendah, pengangguran, dan kemarahan atas fasilitas mewah yang dirasakan dinikmati para anggota legislatif, berubah menjadi kerusuhan pada Agustus lalu. Para pengunjuk rasa menjarah rumah sejumlah pejabat. Namun, visual seorang anggota DPR RI yang tampak menggambarkan kesulitannya pasca rumahnya dijarah ternyata adalah rekaman lama dan tidak terkait dengan unjuk rasa tersebut.
“Setelah rumahnya dirusak, Sahroni terekam kamera sedang menyantap nasi bungkus,” demikian bunyi teks berbahasa Indonesia yang tertera pada sebuah video Instagram yang diterbitkan pada 8 September 2025, merujuk pada Ahmad Sahroni, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Klip tersebut menunjukkannya sedang makan nasi sederhana sambil mengenakan kaos dan celana panjang — mengesankan bahwa ia jatuh miskin, karena makanan seperti itu biasanya dikaitkan dengan kalangan menengah ke bawah di Indonesia.
Cuplikan layar dari unggahan menyesatkan, diambil pada 15 September, dengan tanda X merah dari AFP
Sebuah klip di TikTok juga menampilkan foto Sahroni yang terbaring di tempat tidur di ruangan yang mirip rumah sakit, dibagikan dengan klaim bahwa ia kolaps setelah mengetahui rumahnya diobrak-abrik.
“Anggota DPR Ahmad Sahroni pingsan. Ahmad Sahroni menyatakan tidak terima rumahnya diobrak-abrik dan akan melakukan tindakan hukum terhadap siapapun yang terlibat,” bunyi keterangan pada video TikTok yang diunggah 31 Agustus.
Cuplikan layar dari unggahan menyesatkan, diambil pada 18 September, dengan tanda X merah dari AFP
Frustrasi terhadap masalah ekonomi Indonesia telah bertumbuh secara konsisten sepanjang 2025, dan berita pada Agustus tentang para anggota DPR yang menerima tunjangan perumahan bulanan baru — hampir 10 kali lipat upah minimum ibu kota Jakarta — memicu kemarahan dan seruan untuk membubarkan DPR (terarsip di sini dan di sini).
Protes meningkat jadi kerusuhan setelah beredar video kendaraan polisi menabrak pengendara motor ojek online, menyisakan setidaknya 10 orang tewas dan berujung pada penjarahan rumah beberapa pejabat, termasuk rumah Sahroni (terarsip di sini dan di sini).
Anggota dewan tersebut — yang memiliki sekitar US$19,8 juta mobil, properti, dan aset lainnya menurut laporan 2024 dari lembaga antirasuah Indonesia — berkata seruan untuk membubarkan lembaga legislatif adalah “mentalitas orang terbodoh di dunia” (tautan terarsip).
Namun, visual yang menyesatkan tersebut telah ada sebelum unjuk rasa.
Sebuah pencarian kata kunci mengungkap Sahroni membagikan klip yang menunjukkan adegan sama seperti video pertama yang salah di akun Instagram resminya pada 6 Agustus 2020. Keterangannya menyiratkan bahwa meski kaya, ia tidak masalah menyantap makanan sederhana (tautan terarsip).
“Enaknya tetap sama seperti dulu, seperti makan nasi Padang,” tulis Sahroni. “Ada yang bilang, ‘Pak Roni sudah tidak akan makan seperti dulu lagi.’ Tapi sebenarnya, sama saja, tidak ada bedanya… bedanya cuma lauknya banyak atau dikit.”
Perbandingan cuplikan layar unggahan salah (kiri) dan unggahan Instagram Sahroni (kanan), dengan tanda X merah dari AFP
Pencarian kata kunci lain menunjukkan ia mengunggah gambar yang terlihat dalam unggahan salah kedua di akun Instagram-nya, dengan keterangan bahwa ia sedang menderita kelelahan (tautan terarsip).
“Hidup harus seimbang. Terkadang bahkan yang super sehat pun bisa kolaps, sayang,” bunyi unggahan tersebut.
Perbandingan cuplikan layar unggahan salah (kiri) dan unggahan Instagram Sahroni (kanan), dengan tanda X merah dari AFP
Hingga 19 September, Sahroni belum muncul di publik.
AFP juga telah membantah informasi salah lainnya seputar unjuk rasa di Indonesia.