Sudah berbulan-bulan, Nigeria dan Sahel menyaksikan kebangkitan kembali aktivitas militan serta meningkatnya kerawanan. Sebuah akun Instagram mengunggah video yang mengklaim menunjukkan pasukan Nigeria diculik oleh kriminal lokal yang menyerang markas mereka. Namun, klaim itu keliru; tentara dalam rekaman tersebut adalah pasukan Mali yang diculik oleh pejuang Jama’at Nasr al-Islam wal-Muslimin (JNIM) yang didukung Al-Qaeda saat serangan di markas militer mereka di timur Mali dekat perbatasan dengan Burkina Faso.
“Sorosoke!!! Video mengejutkan beberapa bandit dengan berani mengangkut tentara Nigeria di sepeda motor setelah menyerang markas mereka,” bunyi keterangan sebuah postingan Instagram yang beredar di Nigeria sejak 7 Juni 2025. Istilah “bandit” di Nigeria merujuk pada geng kriminal terorganisir.
Screenshot yang menunjukan postingan palsu, diambil 16 Juni 2025
“Sorosoke” adalah ekspresi bahasa Yoruba yang berarti “bersuara”. Istilah ini menjadi slogan populer saat protes 2020 di Nigeria terhadap kekerasan polisi (terarsip disini).
Di-like lebih dari 2.000 kali, video tersebut menampilkan pria berbaju militer dipaksa naik motor oleh pria bersenjata yang memakai sorban.
Komentar di bawah postingan mempertanyakan identitas tentara yang ditawan.
“Ini tentara Chad, bukan Nigeria,” tulis satu pengguna, sementara yang lain mengatakan kejadian ini terjadi di “Burkina Faso, di sana motor seperti itu biasa dipake”.
Video ini diunggah oleh akun bernama “Sorosoke Gossip” yang sering membagikan konten gaya hidup dan berita umum tentang Nigeria.
Tapi, video itu tidak menunjukan tentara Nigeria diculik bandit.
Klip dari Mali
Pada menit 0’54” dalam video satu menit itu, tim AFP Fact Check melihat lambang militer Mali yang dijahit di lengan salah satu tentara yang diculik.
Bagian yang terlihat dari logo itu bertuliskan “FAMa”, singkatan dari Forces Armées Maliennes, alias tentara Mali.
Perbandingan logo angkatan bersenjata Mali dalam foto AFP (kiri) dan di lengan tentara yang diculik dalam video
Dengan Google Lens untuk melakukan pencarian gambar terbalik pada frame kunci video, kami menemukan postingan X tanggal 8 Juni 2025 oleh Brant Philip, peneliti terorisme yang fokus di Afrika Barat dan Timur Tengah.
Dalam postingan itu, ia menjelaskan bagaimana pejuang JNIM yang didukung Al-Qaeda menewaskan puluhan tentara Mali di markas militer Boulkessi dekat perbatasan Burkina Faso pada 1 Juni 2025.
AFP pernah melaporkan insiden tersebut, menyebutkan tentara Mali mengaku kehilangan minimal 30 prajurit, tapi sumber keamanan dan pejabat lokal meyakini korban tewas mencapai setidaknya 60 orang (terarsip disini).
Salah satu video dalam postingan Philip menunjukkan 30 detik dari klip dalam postingan palsu, dengan logo media JNIM di pojok kanan atas (terarsip disini).
Juru bicara tentara Nigeria, Onyechi Anele, juga mengatakan kepada AFP Fact Check bahwa video dalam klaim tersebut “tidak melibatkan pasukan Nigeria”.