Sebuah video yang disebut-sebut menunjukkan penyanyi populer Kamerun Simon Longkana Agno, yang dikenal luas sebagai Longue Longue, disiksa telah menimbulkan kemarahan luas di negara tersebut.
Artis tersebut, terkenal karena membuat hits tentang pemerintahan buruk, kolonialisme, dan masalah sosial lainnya, mengatakan video tersebut diambil setelah dia ditangkap pada tahun 2019, tetapi ini adalah pertama kalinya dilihat oleh publik.
Longue Longue membagikannya sendiri, tetapi tidak jelas mengapa baru muncul sekarang atau bagaimana dia mendapatkannya.
Otoritas Kamerun belum memberikan komentar.
Peringatan: Artikel ini mengandung gambar dan deskripsi penyiksaan
Dalam video, tangan Longue Longue terikat di belakang punggungnya, dan dia duduk di lantai dalam pakaian dalam sambil telapak kakinya yang telanjang dipukul dengan sebilah parang datar.
Meskipun dia meratap agar pukulan dihentikan, para pria, yang diduga oleh Longue Longue sebagai agen keamanan, terus melakukannya.
BBC tidak dapat memverifikasi video tersebut. Kami telah mencoba menghubungi penyanyi tersebut tanpa berhasil.
Di halaman Facebooknya, dia mengatakan dia ditangkap karena “kebebasan berpikir”, dan berjanji akan mengajukan keluhan hukum di Kamerun dan Prancis.
[Longue Longue]
Dia ditangkap pada tahun 2019 setelah memposting video mengatakan bahwa Presiden jangka panjang Paul Biya telah memalsukan pemilihan 2018.
Artis tersebut mengatakan pemimpin oposisi, Maurice Kamto dari Gerakan Renaissance Kamerun (CRM), adalah pemenang yang sebenarnya dari pemilihan tersebut.
Pada saat itu, Dewan Konstitusi menolak tuntutan Kamto untuk pemungutan suara ulang karena dugaan pemalsuan.
Pemimpin oposisi termasuk di antara mereka yang telah mengecam penyiksaan yang terjadi dan meminta penyelidikan atas insiden tersebut.
“CRM dengan tegas mengutuk kebiadaban negara ini dan menuntut pembukaan penyelidikan segera untuk menangkap dan segera membawa para pelaku tindakan tidak manusiawi ini ke pengadilan,” kata Kamto dalam sebuah pernyataan di X.
Dia menambahkan bahwa video tersebut “mengingatkan pada perlakuan mengerikan” yang dihadapi aktivis oposisi selama penindasan pada tahun 2019 ketika ratusan pendukungnya ditahan.
Pengacara hak asasi manusia terkemuka Kamerun Akere Muna mengatakan perlakuan Longue Longue adalah “pemperingatan yang tajam tentang kedalaman kejahatan ke mana manusia bisa turun”.
Grup hak asasi manusia telah mengkritik pemerintah atas menciptakan atmosfer impunitas bagi anggota keamanan negara.
Mereka juga menuduh pihak berwenang melakukan tindakan keras terhadap pendapat di depan pemilihan presiden tahun depan.
Lebih banyak cerita Kamerun dari BBC:
[Getty Images/BBC]
Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika.
Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook di BBC Africa atau di Instagram di bbcafrica