Uni Eropa telah memperingatkan Israel akan tindakan terkait krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza, di mana jumlah warga Palestina yang meninggal akibat kelaparan telah meningkat menjadi setidaknya 101 orang.
Peringatan dari kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas, disampaikan pada Selasa, bersamaan dengan pengumuman Amerika Serikat bahwa utusan khusus Presiden Donald Trump akan berkunjung ke Eropa untuk pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza minggu ini.
Dalam posting di X, Kallas menyatakan bahwa “semua opsi tetap terbuka jika Israel tidak menepati janjinya” untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah terkepung tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pembunuhan warga sipil yang mencari bantuan di Gaza oleh Israel “tidak dapat dibenarkan” dan bahwa ia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar “untuk mengingatkan kesepakatan tentang aliran bantuan serta menekankan bahwa [militer Israel] harus menghentikan pembunuhan di titik distribusi.”
Awal bulan ini, setelah pertemuan UE untuk meninjau hubungan blok tersebut dengan Israel akibat kritik yang meningkat terhadap perang di Gaza, Kallas menyatakan bahwa Israel telah sepakat untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Janji-janji itu termasuk meningkatkan jumlah truk bantuan, titik penyeberangan, serta rute menuju lokasi distribusi.
Tapi pejabat bantuan mengatakan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza belum meningkat meski ada kesepakatan tersebut.
Sementara itu, AS menyatakan bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, akan berkunjung ke sebuah negara Eropa untuk membahas gencatan senjata sekaligus memfinalisasi “koridor” bantuan untuk Gaza. Menurut laporan media, ia mungkin kemudian melanjutkan ke Timur Tengah untuk pembicaraan lebih lanjut.