WARSAW, Poland (AP) — Uni Eropa mencairkan 6,3 miliar euro (sekitar $6,7 miliar) ke Polandia sebagai bagian dari dana pemulihan pasca pandemi blok 27 negara, transfer tunggal terbesar yang pernah diberikan ke negara tersebut, kata seorang menteri pemerintah pada hari Senin.
Pemerintah konservatif nasional Polandia sebelumnya, yang kalah dalam pemilu pada bulan Oktober, membuat perubahan pada sistem peradilan yang dianggap Uni Eropa melanggar kontrol dan keseimbangan demokratis, sehingga memutuskan untuk menahan dana tersebut.
Komisi Eropa saat itu mengatakan bahwa Polandia harus mencapai beberapa “milestone” untuk menjamin kemandirian sistem peradilan agar mendapatkan dana tersebut. Brussels menekankan bahwa sistem peradilan yang independen adalah penting untuk menghormati norma demokrasi UE, sementara beberapa juga berpendapat bahwa pengadilan yang independen meningkatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan negara tersebut dalam menyelesaikan sengketa komersial.
Katarzyna Pełczyńska-Nałęcz, menteri dana dan kebijakan regional Polandia, memuji langkah tersebut sambil menekankan bahwa nilai keanggotaan Uni Eropa melebihi nilai uang.
“Menjadi anggota UE sangat menguntungkan, tetapi UE bukan hanya tentang uang, yang dilupakan oleh pendahulu kita,” tulisnya di Twitter. “Kita bersatu dalam nilai-nilai: demokrasi, kesempatan yang sama, supremasi hukum, kebebasan sipil!”
Koalisi pro-Eropa Polandia yang terdiri dari tiga partai tengah-kiri yang dipimpin oleh Perdana Menteri saat ini, Donald Tusk, memenangkan pemilu parlemen dan mengambil alih pada bulan Desember. Mereka menggantikan partai Nasionalis Hukum dan Keadilan yang telah berkuasa selama delapan tahun dan memperkenalkan perubahan pada sistem peradilan, hak reproduksi, dan media yang membuat Polandia berhadapan dengan Uni Eropa.
Komisi Eropa mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka akan mulai melepaskan dana tersebut, percaya pada janji dari Tusk yang pro-UE untuk mengembalikan norma demokratis.
Dana yang dikenal sebagai Fasilitas Pemulihan dan Ketahanan, dibentuk pada tahun 2020 dan menyetujui paket pemulihan sebesar 672,5 miliar euro ($815 miliar) setahun kemudian untuk membantu negara-negara anggota pulih lebih cepat dari pandemi coronavirus.
Polandia dijadwalkan menerima 25,3 miliar euro (sekitar $26,9 miliar) dalam bentuk hibah dan 34,5 miliar euro (sekitar $36,7 miliar) dalam bentuk pinjaman sebagai bagian dari rencana pemulihan pasca pandemi COVID-19.