Trump Perintahkan Investigasi terhadap Tindakan Biden sebagai Presiden | Berita Donald Trump

Presiden Tuduh Aides Biden Sembunyikan Penurunan Kesehatan Mental dan Gunakan Autopen Secara Ilegal

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penyelidikan terhadap tindakan Joe Biden selama menjabat, menuduh para asistannya menutupi "kemunduran kognitif" pendahulunya serta mempertanyakan penggunaan autopen untuk menandatangani dokumen.

Penyelidikan yang diumumkan Rabu ini merupakan eskalasi terbaru dalam kampanye panjang Trump untuk mendiskreditkan mantan presiden dengan klaim ketidakmampuan mental, serta menyatakan bahwa penggunaan pena mekanik membuat keputusannya tidak sah.

Dalam memorandum presiden, Trump memerintahkan penasihat Gedung Putih David Warrington dan Jaksa Agum Pam Bondi untuk meneliti apakah "sekelompok individu berkomplot menipu publik soal kondisi mental Biden dan secara tidak konstitusional menjalankan wewenang Presiden".

Memo itu menyebut bahwa aides Biden "menyalahgunakan tanda tangan Presiden melalui autopen untuk menyembunyikan penurunan kognitifnya".

"Publik sengaja dicegah mengetahui siapa yang memegang kekuasaan eksekutif, sementara tanda tangan Biden digunakan ribuan kali untuk mengesahkan perubahan kebijakan radikal," tulis memo tersebut, menggambarkan "konspirasi" ini sebagai "salah satu skandal paling berbahaya dalam sejarah AS".

Biden Bantah Tuduhan

Biden, yang bulan lalu mengaku sedang berjuang melawan kanker, menyebut tuduhan itu "konyol" dan menganggap klaim Trump hanya upaya mengalihkan perhatian dari RUU perpanjangan pemotongan pajak bagi orang kaya.

"Saya tegaskan: semua keputusan selama masa jabatan saya adalah milik saya. Tuduhan bahwa saya tidak melakukannya itu tidak berdasar," ujar pria 82 tahun itu dalam pernyataan.

Aidesnya menyatakan penggunaan autopen adalah praktik hukum yang telah lama diterapkan untuk menandatangani dokumen presiden. Departemen Kehakiman AS telah mengakui legalitasnya selama puluhan tahun, menurut laporan Associated Press.

Trump terus menyerang Biden selama kampanye 2024 dengan tuduhan tidak cakap secara mental. Meski aides Biden membantah keras, penampilan buruknya dalam debat memperkuat persepsi publik bahwa ia tak layak, hingga akhirnya mundur dari pencalonan.

MEMBACA  Ketidakpastian tarif Trump masih membuat perkiraan pendapatan dan panduan tidak berguna.

Trump kerap menuntut penyelidikan terhadap lawannya, termasuk mengarahkan Departemen Kehakiman untuk memeriksa kritikusnya.

Sebelum lengser, Biden memberi pengampunan pada saudara-saudaranya untuk melindungi mereka dari balasan Trump, yang hingga kini tetap menyatakan kekalahannya pada 2020 sebagai hasil kecurangan.

(Beberapa typo disengaja seperti "Jaksa Agum" dan "autopen" tanpa spasi di satu bagian.)