Presiden Republik AS mencap Zohran Mamdani sebagai ‘komunis’, bilang Andrew Cuomo punya ‘peluang menang yang bagus’.
Washington, DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung mantan Gubernur Andrew Cuomo yang memutuskan maju sebagai independen dalam pemilihan walikota New York, sambil kembali menyerang calon dari Demokrat, Zohran Mamdani.
Ditanya soal keputusan Cuomo tetap bertahan setelah kalah di pemilu pendahuluan Demokrat dari Mamdani, Trump bilang Selasa bahwa mantan gubernur itu masih bisa menang di pemilu November nanti.
“Saya rasa dia harus tetap lanjut. Peluangnya ada,” kata Trump ke wartawan.
Mantan gubernur 67 tahun itu umumkan Senin niatnya maju sebagai independen selepas kalah telak dari Mamdani bulan lalu.
Tapi Cuomo punya tantangan berat di kota yang didominasi Demokrat, apalagi dia harus berebut suara anti-Mamdani dengan Wali Kota petahana Eric Adams yang juga maju independen, plus calon Republik Curtis Sliwa.
Sebagai tanda awal kesulitanya, pengumuman Cuomo di X dibanjiri respons negatif, banyak yang menyinggung skandal pelecehan seksualnya.
Cuomo mengundurkan diri sebagai gubernur New York tahun 2021 setelah menghadapi banyak tuduhan pelecehan seksual yang dia bantah.
Selasa kemarin, Trump—orang New York asli yang pindah ke Florida setelah masa jabatan pertamanya tahun 2021—enggan sepenuhnya mendukung Cuomo.
Ditanya apakah dia lebih mau Cuomo menang, Trump bilang: “Nggak mau jawab. Aku kan Republik; dia Demokrat atau independen.”
“Andrew punya pelungan bagus buat menang. Dia harus jalankan kampanye keras. Dia kan lawannya komunis,” tambahnya, merujuk Mamdani.
Presiden AS makin sering mengkritik Mamdani, 33 tahun, anggota legislatif sayap kiri yang menjadikan keterjangkauan sebagai inti kampanyenya.
Menuduh Demokrat sebagai komunis atau simpatisan komunis adalah serangan keliru yang sering dipakai sebagian Republikan. Analisis telah memberitahu Al Jazeera bahwa platform Mamdani tidak mengandung prinsip utama komunisme seperti pengambilalihan industri dan properti pribadi oleh pemerintah.
Minggu lalu, Trump ngomong bisa pakai “kekuatan luar biasa” Gedung Putih buat ambil alih New York kalau Mamdani menang.
“Sebagai Presiden AS, aku nggak bakal biarin Komunis Gila ini ngerusak New York,” tulis Trump di media sosial awal bulan ini.
“Percaya deh, aku pegang semua kendali dan punya semua kartu. Aku bakal selamatkan New York, bikin panas dan hebat lagi kayak dulu waktu aku urus AS!”
Banyak sekutu dekat presiden, termasuk beberapa anggota Kongres, pakai ucapan Islamofobia buat nyerang Mamdani yang keturunan Asia Selatan.
Bulan lalu, Gedung Putih bilang tuduhan tanpa dasar bahwa Mamdani dukung “terorisme” di masa lalu “harus diselidiki”, dengan tujuan mencabut kewarganegaraannya.
Beberapa sekutu dekat Trump termasuk miliarder Bill Ackman dukung Cuomo selama pemilu pendahuluan.
Perlombaan memimpin kota terbesar AS ini menarik perhatian nasional dan internasional, sebagian karena serangan ke Mamdani atas dukungannya buat hak Palestina.
Selasa kemarin, tim kampanye Mamdani sarkastik ngucapin selamat ke Cuomo dapat dukungan Trump.
“Jelas, kemenangan ini berbicara sendiri. Pertanyaannya sekarang apakah Cuomo akan terima dukungan Trump secara terbuka atau terus terima diam-diam,” kata kampanye dalam pernyataan.