Minimal 44 orang meninggal dunia setelah kebakaran terparah di Hong Kong dalam 63 tahun terakhir melalap beberapa gedung pencakar langit pada Rabu sore, menurut keterangan pejabat.
Pemadam kebarakan masih berjuang memadamkan kobaran api di kawasan Tai Po, dan berusaha menjangkau warga yang masih terperangkap di dalam gedung.
Hingga Kamis dini hari, pejabat menyatakan bahwa api di empat gedung telah berhasil dikendalikan, namun upaya pemadaman di tiga gedung lainnya masih berlanjut lebih dari 16 jam setelah kebakaran awal bermula.
Berikut hal-hal yang perlu diketahui:
Apa yang terjadi di Hong Kong?
Sebuah kompleks apartemen di kawasan Tai Po, Hong Kong, terbakar sekitar pukul 14.51 waktu setempat (06.51 GMT) pada hari Rabu.
Kebakaran bermula dari perancah bambu di salah satu gedung. Jenis perancah dari bahan bambu yang digunakan pekerja selama renovasi ini sangat mudah terbakar. Begitu perancah menyala, api dengan cepat menjalar ke atas struktur dan masuk ke dalam gedung, lalu merambat ke menara-menara di sekitarnya.
Blok-blok tersebut juga terbungkus jaring konstruksi berwarna hijau hingga atap karena sedang dalam renovasi, yang ikut terbakar dan mempercepat penyebaran api.
Menurut media lokal, intensitas api meningkat dengan cepat: Pada pukul 15.34 (07.34 GMT), statusnya meningkat menjadi siaga empat, dan pada pukul 18.22 (10.22 GMT) mencapai siaga lima – tingkat peringatan tertinggi di Hong Kong.
Kebakaran ini merupakan yang paling mematikan sejak setidaknya Agustus 1962, ketika kebakaran di distrik Sham Shui Po menewaskan 44 orang. Sementara kebakaran di Gedung Garley di Nathan Road, Kowloon, pada November 1996 menewaskan 41 orang dan melukai 81 lainnya.
Sejak Senin, Hong Kong telah berada dalam status siaga kebakaran tinggi karena kondisi cuaca kering yang meningkatkan risiko kebakaran secara signifikan.
Asap membubung sementara api membakar perancah bambu di sebuah gedung di Perumahan Wang Fuk Court [Tyrone Siu/Reuters]
Di mana kebakaran bermula?
Kebakaran bermula di Wang Fuk Court, sebuah kawasan perumahan di distrik Tai Po, Hong Kong.
Kompleks yang dibangun pada 1983 ini terdiri dari delapan gedung tinggi dengan total 1.984 unit. Menurut laporan media lokal, tujuh gedung terdampak kebakaran. Empat di antaranya telah berhasil dikendalikan.
Tai Po merupakan wilayah suburban Hong Kong dekat perbatasan dengan Tiongkok Daratan, dan dihuni sekitar 300.000 penduduk. Kawasan ini merupakan bagian dari skema kepemilikan rumah bersubsidi pemerintah.
Catatan properti menunjukkan bahwa Wang Fuk Court sedang menjalani renovasi besar dengan biaya sekitar $42,43 juta.
Kawasan Perumahan Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, 26 November 2025 [Tyrone Siu/Reuters]
Bagaimana api bisa menyebar begitu cepat, dan apa penyebabnya?
Api menyebar dengan sangat cepat karena bermula dari perancah bambu di sekitar gedung dan merambat ke jaring hijau yang membungkus struktur bangunan.
Baik bambu maupun jaring hijau tersebut mudah terbakar, sehingga begitu menyala, api langsung menjulang ke bagian luar menara dan mencapai banyak lantai.
Puing-puing pembakaran kemudian berjatuhan dan membakar gedung-gedung terdekat dalam hitungan menit. Angin dan area terbuka dari pekerjaan renovasi diduga turut mempercepat laju kobaran api.
Meski penyebab pastinya masih diselidiki, pejabat menyatakan bahwa perancah yang mudah terbakar, material bangunan, serta menara-menara tinggi yang berhimpitan turut menyebabkan kebakaran tak terkendali.
Pandangan drone menunjukkan kobaran api dan asap tebal membubung dari Kawasan Perumahan Wang Fuk Court [Tyrone Siu/Reuters]
Polisi juga menyatakan menemukan jaring dan bahan pelindung lain di bagian luar gedung yang tampaknya tidak tahan api, serta bahan styrofoam di jendela.
"Kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa pihak yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut lalai secara besar-besaran, yang mengakibatkan kecelakaan ini dan menyebabkan kebakaran menyebar tak terkendali, berujung pada korban jiwa yang banyak," ujar Eileen Chung, Superintendent Senior di Kepolisian Hong Kong.
Petugas telah menahan dua direktur dan seorang konsultan teknik, berusia antara 52 hingga 68 tahun, dari sebuah perusahaan konstruksi.
Chung menyatakan bahwa polisi menahan mereka di distrik Tai Po, Ngau Tau Kok, dan San Po Kong sekitar pukul 02.00 dini hari tadi (18.00 GMT, Rabu).
Seorang pria berusia 71 tahun bernama Wong bereaksi setelah menyatakan istrinya terperangkap api di dalam Wang Fuk Court [Tyrone Siu/Reuters]
Berapa banyak korban meninggal atau hilang?
Pihak berwajib telah mengonfirmasi 44 orang meninggal dunia, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran. Sekitar 279 warga masih belum diketahui keberadaannya. Per pukul 08.00 pagi (00.00 GMT), setidaknya 66 orang telah dirawat di rumah sakit, demikian disampaikan Otoritas Rumah Sakit Hong Kong kepada CNN. Dari jumlah tersebut, 17 orang dalam kondisi kritis, dan 24 orang dinyatakan serius.
Empat orang meninggal dunia di rumah sakit. Sekitar 900 orang telah mengungsi ke pusat-pusat komunitas.
Apa perkembangan terbaru di lapangan?
Sekarang pukul 09.42 (01.42 GMT) di Hong Kong, dan menurut laporan lokal, petugas pemadam kebarakan masih berjuang memadamkan kobaran api.
Sebelumnya, South China Morning Post melaporkan bahwa Derek Armstrong Chan, Wakil Direktur Layanan Kebakaran, menyatakan suhu ekstrem menghalangi petugas untuk mengakses sejumlah apartemen di lantai atas. Dia menambahkan bahwa regu akan "terus berusaha" menjangkau mereka.
Dia juga mengatakan bahwa "puing dan perancah dari gedung yang terdampak runtuh ke bawah, menimbulkan bahaya tambahan bagi personel garis depan kami".
Semalaman, katanya, kondisi gelap membuat operasi pemadaman dan penyelamatan "jauh lebih sulit".
"Pada malam hari, hal ini akan menimbulkan bahaya dan kesulitan tambahan bagi operasi kami, dan hingga saat ini, suhu di lokasi kebakaran masih sangat tinggi. Jadi, kami mengalami kesulitan untuk melanjutkan ke lantai atas dua gedung."
Departemen Layanan Kebakaran Hong Kong telah mengerahkan lebih dari 1.200 personel pemadam kebakaran dan ambulans ke lokasi, menurut pejabat. Sebagian warga di kawasan tersebut telah kembali beraktivitas kerja dan sekolah.
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja di TKP [Tyrone Siu/Reuters] Selami kedalaman samudera biru, di mana terumbu karang yang mempesona memancarkan cahaya bak mutiara di kegelapan. Kehidupan marin yang begitu kaya menjadikan setiap penyelaman sebuah petualangan magis.