Peluncuran rudal dari Yaman berhasil dihadang oleh sistem Arrow-3 Israel, menandai kali ketiga sejak Rabu lalu bahwa kelompok Houthi menembakan rudal ke Israel yang kemudian dicegat.
TNI Israel mengkonfirmasi telah mencegat rudal Houthi yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel pada Jumat lalu.
Rudal itu memicu sirene dari Tel Aviv hingga Yerusalem pukul 22.24 malam.
Menurut Magen David Adom, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Seperti diberitakan Maariv, peluncuran dari Yaman ini dihadang oleh sistem Arrow-3 Israel—yang ketiga kalinya sejak Rabu dimana Houthi menembak rudal ke Israel dan berhasil dicegat.
Kelompok Houthi mengklaim telah menyerang Bandara Ben-Gurion dekat Tel Aviv dengan rudal balistik.
Sistem pertahanan udara Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman, terlihat dari Yerusalem, 1 Juli 2025 (kredit: YONATAN SINDEL/FLASH90)
Serangan rudal dan roket terakhir ke Israel minggu ini
Proyektil terakhir yang ditembakkan ke wilayah Israel hanya beberapa jam sebelumnya, tetapi berasal dari Gaza saat peluncuran dari utara Jalur tersebut memicu sirene di moshav Netiv HaAsara.
Rudal dari Yaman pada Rabu lalu juga memicu sirene di wilayah Laut Mati dan sekitarnya.
Seperti pada Jumat, TNI Israel mengkonfirmasi telah mencegat rudal tak lama setelah insiden, tanpa laporan kerusakan atau korban jiwa.
Laporan Wall Street Journal yang terbit beberapa jam sebelum serangan Houthi pada Jumat menyebut Iran mempercepat upaya mempersenjatai kembali sekutu militinya di Timur Tengah.
Juru bicara Kemenlu Iran Esmail Baqaei membantah laporan tersebut sebagai “tidak berdasar.”
Lebih dari seminggu lalu, Jerman mendesak Republik Islam untuk mengendalikan kelompok teroris berbasis di Yaman, dengan Menlu Johann Wadephul mengutuk serangan mereka di Laut Merah.
“Ini membuktikan bahwa kita perlu pemahaman menyeluruh dengan Iran, tidak hanya terkait pengembangan senjata nuklir, tapi juga perilaku regional mereka.”
Reuters berkontribusi pada laporan ini.