Yahoo menggunakan AI untuk merangkum inti artikel ini. Artinya, informasinya tak selalu sesuai dengan isi aslinya. Laporkan kesalahan agar kami bisa perbaiki layanan.
Inti Artikel
Sebuah spanduk di Tel Aviv yang menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dirusak dengan grafiti pada Selasa malam. Spanduk tersebut, yang tergantung di jembatan di atas Sungai Yarkon, bertuliskan slogan "sampai sandera terakhir dibebaskan". Namun, spanduk itu dicorat-coret dengan pesan antipihak kiri seperti "pembunuh Yahudi kaum kiri" dan "murtadin kiri".
Grafiti pada spanduk juga memuat frasa "Pembantaian Kaum Kiri", diduga merujuk pada serangan pimpinan Hamas tanggal 7 Oktober, serta simbol-simbol terkait Ku Klux Klan.
Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang merespons gambar yang diunggah di X/Twitter dengan meminta publik bertindak. Mereka mendorong masyarakat melaporkan spanduk yang dirusak, dicopot, atau dirusak demi menjaga kesadaran akan krisis sandera yang masih berlangsung.
Otoritas setempat belum memberikan tanggapan resmi terkait vandalisme ini.
Operasi Militer yang Meluas di Gaza
Insiden ini terjadi setelah IDF mengumumkan perluasan operasi di Gaza. Kepala Staf IDF Letjen. Eyal Zamir menyatakan pada Senin, "Kami berada di awal fase baru pertempuran di Gaza. Kami akan lakukan segalanya untuk melindungi sandera dan membawa mereka pulang."
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat penilaian situasi di Markas Besar Umum di Tel Aviv. Pengumuman perluasan operasi di Gaza membuat publik, terutama keluarga sandera, khawatir keselamatan orang-orang tercinta mereka. Hamas masih menahan 50 sandera, dan video yang dirilis pekan lalu menunjukkan Evyatar David dan Rom Braslavski dalam kondisi kurus dan trauma.
Sara Ben-Nun turut berkontribusi dalam artikel ini.