Snoop Dogg Jadi Pemilik Bersama Klub Championship Swansea City dalam Kolaborasi Tak Terduga
Klub asal Wales, Swansea City, mengumumkan bahwa Snoop Dogg resmi menjadi pemilik bersama dalam aliansi tak terduga antara dunia rap dan sepakbola. Bintang Amerika berusia 53 tahun ini bergabung dengan mantan legenda Real Madrid dan finalis Piala Dunia Kroasia, Luka Modrić, dalam struktur kepemilikan klub.
Snoop Dogg sempat mengejutkan fans dengan muncul di media sosial klub pekan lalu, memamerkan jersey kandang musim 2025-26. Kemudian, pada Kamis, klub mengonfirmasi bahwa ia resmi menjadi investor.
Saingan Swansea, Wrexham, juga mengalami lonjakan pesat sejak dibeli oleh aktor Hollywood Ryan Reynolds dan Rob McElhenney pada 2020, kini bermain di Championship—tingkat kedua sepakbola Inggris.
Swansea City dengan bangga mengumumkan bahwa superstar rap dunia dan artis multi-platinum @SnoopDogg telah menjadi pemilik dan investor terbaru klub.
👉 https://t.co/x0Rn7Jrapo
— Swansea City AFC (@SwansOfficial) July 17, 2025
Keterlibatan Snoop Dogg di Swansea muncul setelah pengusaha Amerika Brett Cravatt dan Jason Cohen mengambil alih klub November lalu. Swansea berharap Snoop Dogg—yang nama aslinya Calvin Broadus—bisa memanfaatkan lebih dari 100 juta followers media sosialnya untuk memperkuat popularitas klub saat mereka berusaha kembali ke Premier League setelah terdegradasi pada 2018.
Pemilik Swansea ingin meningkatkan pendapatan agar bisa lebih banyak berinvestasi di pemain baru, sesuai aturan profit and sustainability di sepakbola Inggris.
Di situs resmi klub, Snoop Dogg berkata, "Kecintaan saya pada sepakbola sudah dikenal, tapi rasanya spesial bisa masuk ke kepemilikan klub bersama Swansea City. Kisah klub dan daerah ini sangat menyentuh saya—ini klub dan kota kelas pekerja yang bangga, underdog yang membalas, seperti saya. Saya bangga jadi bagian Swansea City."
Stadion Swansea berkapasitas 21.000 penonton. [File: Rebecca Naden/Reuters]
Swansea sebelumnya mengumumkan pada April bahwa Modrić—yang baru bergabung dengan AC Milan di usia 39 tahun—juga memiliki saham di klub.
"Mengutip lagu Snoop, pengumuman ini adalah episode baru buat Swansea City dalam mencari peluang meningkatkan jangkauan dan profil klub," kata pemilik Swansea dalam pernyataan resmi. "Basis penggemar global Snoop pasti membantu, dan dia sudah menyampaikan betapa antusiasnya dia bergabung."
"Snoop memang pecinta sepakbola dan ingin terlibat langsung, kami harap kontribusinya membantu menciptakan tim terkompetitif mungkin."
[Wrexham Bidik Premier League Lewat Playoff]
Sementara itu, dongeng Hollywood Wrexham AFC baru saja dimulai, kata CEO klub pada Jumat, saat tim Wales itu terus berjuang menuju Premier League.
Sejak Reynolds dan McElhenney membeli klub pada 2020, Wrexham jadi tim pertama yang meraih tiga promosi beruntun dari National League ke Championship. Mereka akan menghadapi bekas klub Premier League, Southampton, pada laga perdana 9 Agustus—momen yang disebut CEO Michael Williamson sebagai "harus dicubit biar percaya."
Williamson, yang berbicara di Wellington saat tur pra-musim ke Australia dan Selandia Baru, mengatakan kesuksesan bukan sekadar jadi peserta biasa. "Ekspektasi kami adalah—Rob McElhenney mungkin bilang dia tak tahu kata ini—tapi kami perlu mengukuhkan diri di Championship. Jika di Desember kami ada di posisi 3-7, lawan harus waspada. Kalau masuk playoff, dengan mentalitas kami, segalanya bisa terjadi dalam 90 menit."
Klub kecil Wales ini terpuruk di liga bawah sebelum dibeli Reynolds dan McElhenney dan menjadi populer berkat dokumenter Welcome to Wrexham. Kini mereka kembali ke Championship setelah lebih dari 40 tahun.
Mantan pemain Wrexham yang kini jadi duta klub, Ben Tozer, juga optimis. "Ini tantangan besar, tapi momentum klub—4 tahun penuh kesuksesan dan lebih banyak menang—bisa bikin kami mengejutkan banyak orang."
Kiper legendaris Manchester United dan Wrexham, Ben Foster, menambahkan bahwa klub unggul karena merekrut orang-orang tepat. "Uang akan memainkan peran besar di Championship, tapi Wrexham bisa beda dengan fokus pada tim, bukan individu." Foster memuji kebijakan *"no d****" di klub yang memastikan semua orang bekerja untuk satu tujuan.
Williamson mengungkapkan bahwa kebijakan itu dimulai dari ruang ganti dipimpin manajer Phil Parkinson. Staf Wrexham kini bertambah 60 orang, menjadi sekitar 105. "Sebagian besar saya interview sendiri. Penting bagi kami mempekerjakan orang yang paham visi Wrexham—kami bukan sekadar klub biasa."* Kamu lihat mereka dan bilang, ‘Wah, kamu pikir mereka bakal luar biasa buat Wrexham.’
“Tapi pas udah lewat proses wawancara, baru nyadar kalo mereka ga bener-bener ngerti apa itu Wrexham sebagai kota, sebagai komunitas, sebagi klub.
“Itu sesuatu yang butuh usaha keras. Kami mencoba bikin kultur khusus di dalam klub.”
Wrexham bakal balik ke Wales hari Minggu, setelah main melawan Wellington Phoenix di Selandia Baru Sabtu malem.
Parkinson konfirmasi klub hampir tandatangan bek kiri timnas Selandia Baru, Liberato Cacace – mantan pemain junior Wellington Phoenix – dari klub Italia, Empoli.
Ayah Cacace, Antonio, punya restoran Italia di Wellington. Parkinson rencananya mau mampir buat minum anggur sebelum ninggalin kota itu hari Minggu.