Sejumlah pimpinan senior Houthi dikabarkan telah melarikan diri dari Sanaa menuju tempat persembunyian yang diperkuat di Saada, Amran, dan wilayah lain di bawah kendali Houthi. Hal ini disebapkan kekhawatiran akan serangan udara Israel lebih lanjut.
Menteri Pertahanan Israel Katz pada Selasa (28/1) menyatakan bahwa “sisa-sisa kepemimpinan Houthi” sedang melarikan diri dari Sanaa, Yaman.
“Layaknya semua pemimpin teror Islamis radikal, mereka menjaga diri sendiri dan meninggalkan warga,” ujar menteri pertahanan tersebut.
Katz menambahkan bahwa inilah cara pemimpin Hamas berperilaku di Gaza dan “di hotel-hotel mewah Qatar,” serta “begitulah cara Houthis bertindak di Yaman.”
“Kami tahu cara memburu mereka kali ini, dan kami akan tahu cara melakukannya di masa depan juga.”
Pemimpin Houthi Kabur dari Sanaa
Sebelumnya, pada hari Selasa, media Asharq al-Awsat yang berbasis di London dan dimiliki Saudi melaporkan bahwa beberapa pemimpin Houthi senior telah melarikan diri dari Sanaa menuju tempat persembunyian yang diperkuat di Saada, Amran, dan area lain yang dikuasai Houthi.
Pejabat tinggi Houthi, termasuk Mohammed Ali al-Houthi, anggota dewan penguasa kelompok tersebut; Abdul Karim al-Houthi, menteri dalam negeri kelompok teror itu; Abu Ali al-Hakim, kepala intelijen Houthi yang baru diangkat; dan Ahmed Hamed, anggota lain dewan penguasa, telah menghilang dari Sanaa dalam beberapa hari terakhir, sebagaimana dikonfirmasi sumber kepada Asharq al-Awsat.
Bus terlihat mengangkut keluarga para pemimpin kelompok tersebut ke arah Amran dan Saada, tutur sumber kepada Asharq. Mereka mengatakan kelompok teroris itu menyadari bahwa para pemimpinnya adalah target langsung serangan udara Israel.
Menurut laporan, para pemimpin dan komandan Houthi diperintahkan untuk tidak menggunakan gedung pemerintahan atau berkumpul di tempat umum.