Setidaknya 38 orang tewas, 29 hilang dalam banjir dan tanah longsor di Nepal | Berita Krisis Iklim

Pemerintah menyebarkan lebih dari 3.000 personel keamanan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor. Setidaknya 38 orang tewas dan 29 lainnya dilaporkan hilang, menurut pejabat, karena hujan deras di Nepal telah menyebabkan banjir dan tanah longsor selama 24 jam terakhir. Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor pada Sabtu, karena sebagian negara, termasuk ibu kota Kathmandu, telah terendam. Otoritas juga memperingatkan kemungkinan banjir bandang lebih lanjut di beberapa sungai. Hujan musim dari Juni hingga September membawa kematian dan kerusakan luas setiap tahun di negara Himalaya tersebut dan Asia Selatan, tetapi jumlah banjir dan tanah longsor fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. “Polisi bekerja dengan lembaga lain dan warga setempat untuk menyelamatkan dan menemukan orang yang hilang,” kata Basanta Adhikari, juru bicara Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal, kepada kantor berita AFP. Seorang sopir truk yang menyaksikan banjir mengatakan bahwa ketika dia keluar di tengah malam, air sudah mencapai setinggi bahunya. “Seluruh truk saya tenggelam,” kata Hari Malla kepada AFP. Sejak Jumat malam, semua penerbangan domestik dari Kathmandu telah dibatalkan, memengaruhi lebih dari 150 keberangkatan. Penerbangan internasional masih beroperasi, kata Rinji Sherpa, juru bicara bandara Kathmandu, kepada kantor berita Reuters. Polisi bekerja untuk membersihkan puing-puing dan membuka kembali jalan bagi lalu lintas setelah tanah longsor memblokir jalan raya di 28 lokasi, kata juru bicara polisi Dan Bahadur Karki. Berhenti awal dari hujan mungkin tidak datang sampai Minggu, kata Binu Maharjan, pejabat ramalan cuaca di Kathmandu, yang menyalahkan sistem tekanan rendah di bagian India tetangga atas hujan yang berkepanjangan tahun ini. “Hujan deras kemungkinan akan terus berlanjut hingga Minggu pagi dan cuaca kemungkinan akan cerah setelah itu,” kata Maharjan kepada Reuters. Di tenggara, Sungai Koshi, yang menyebabkan banjir mematikan di negara bagian tetangga timur India, Bihar hampir setiap tahun, berada di atas level bahaya, kata seorang pejabat. Tingkat sungai masih naik, menurut Ram Chandra Tiwari, birokrat puncak daerah tersebut. Para ahli mengatakan perubahan iklim telah memperparah frekuensi dan intensitas hujan di Nepal. Tahun ini, lebih dari 170 orang tewas dalam bencana terkait hujan.

MEMBACA  Lima pertanyaan kunci yang masih belum terselesaikan

Tinggalkan komentar