Setidaknya 14 tewas, beberapa hilang dalam banjir bandang dan lahar dingin di Indonesia | Berita Cuaca

Hujan deras memicu banjir bandang dan aliran lahar dingin dari Gunung Marapi, menyebabkan bencana di Sumatera Barat.

Paling tidak 14 orang, termasuk beberapa anak, telah tewas dan banyak lainnya hilang setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin dari gunung melanda Indonesia barat, menurut petugas penyelamat.

Basarnas search and rescue agency mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bencana tersebut melanda kabupaten Agam dan Tanah Datar di provinsi Sumatera Barat sekitar pukul 10:30 malam pada Sabtu setelah hujan deras selama berjam-jam, memicu banjir bandang dan aliran lahar dingin dari Gunung Marapi.

Lahar dingin, juga dikenal sebagai lahar, adalah material vulkanik seperti abu, pasir, dan kerikil yang terbawa ke bawah lereng gunung oleh hujan.

Ilham Wahab, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Sumatera Barat, dikutip oleh perusahaan media Indonesia, Sumbar, mengatakan bahwa sampai pagi hari Minggu paling tidak 14 orang dilaporkan tewas.

Abdul Malik, kepala agensi penyelamatan lokal, mengatakan sembilan mayat telah diidentifikasi, termasuk anak berumur tiga tahun dan delapan tahun.

Empat orang lainnya masih dalam pencarian di kabupaten Agam, katanya. “Hari ini, kita akan melanjutkan pencarian di dua kabupaten.”

Foto dan video yang diposting di media sosial menunjukkan batu-batu besar dan lumpur tebal menutupi jalan-jalan di Sumatera Barat.

Bencana ini terjadi hanya dua bulan setelah banjir bandang mematikan lain melanda pulau yang sama.

Otoritas mengirimkan tim penyelamat dan perahu karet untuk mencari korban yang hilang dan mengangkut orang ke tempat penampungan.

Pemerintah setempat mendirikan tempat evakuasi dan pos darurat di beberapa titik di dua kabupaten tersebut.

Indonesia rentan terhadap longsor dan banjir selama musim hujan.

MEMBACA  Siapa yang hilang dan siapa yang selamat?

Minggu lalu, 15 orang tewas di Sulawesi Selatan setelah longsor dan banjir menyapu rumah-rumah dan merusak jalan.

Pada bulan Maret, paling tidak 26 orang telah ditemukan tewas setelah longsor dan banjir melanda Sumatera Barat.

Banjir Sabtu di Agam dan Tanah Datar juga membawa lahar dingin dari Gunung Marapi, gunung berapi paling aktif di Sumatera dan salah satu dari hampir 130 gunung berapi aktif di kepulauan Indonesia.

Pada bulan Desember, Marapi meletus dan menyemburkan menara abu 3.000 meter (9.800 kaki) ke langit, lebih tinggi dari gunung itu sendiri.

Paling tidak 24 pendaki, sebagian besar mahasiswa, tewas dalam letusan tersebut.

Dalam kecelakaan mematikan terpisah pada Sabtu malam, paling tidak 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika sebuah bus yang membawa lebih dari 60 siswa sekolah menengah atas dalam perjalanan wisuda dan guru mereka mengalami kecelakaan di pulau Jawa, Indonesia.