Mahasiswa Serbia yang berprotes telah memulai perjalanan lari sejauh hampir 2.000 kilometer ke Brussels untuk menarik perhatian Uni Eropa terhadap perjuangan mereka selama berbulan-bulan melawan korupsi dan demi pemerintahan yang baik di negara Balkan. Lebih dari 20 mahasiswa berangkat dari kota Novi Sad menuju Osijek, Kroasia, dalam acara “ultra-maraton” yang diharapkan berlangsung selama 18 hari. Mereka menyatakan bahwa perjalanan akan sangat sulit, tapi mereka harus berhasil. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, telah dituduh meredam kebebasan demokrasi sambil memperkuat hubungan dengan Rusia dan China. Para mahasiswa mengatakan bahwa lari ke markas besar UE adalah “pengingat” bahwa blok tersebut harus menegakkan nilai-nilai kebebasan, martabat, dan pemerintahan yang baik. Vucic telah berkali-kali menuduh para demonstran mahasiswa berusaha menghancurkan Serbia atas perintah dari luar negeri. Para mahasiswa mengatakan bahwa mereka “tidak meminta diselamatkan” oleh UE, tetapi mengirimkan “pengingat jelas kepada Eropa: nilai-nilai demokratis harus dipertahankan tidak hanya dalam deklarasi resmi tetapi juga dalam kesadaran publik dan tindakan kolektif.” Para pelari juga membawa surat yang mereka harapkan akan dibaca di institusi UE agar orang-orang bisa mendengar sedikit lebih banyak tentang krisis politik dan sosial yang mendalam di Serbia.