CAIRO, 18 Maret (Reuters) – Dua puluh warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Rafah dan bagian tengah Jalur Gaza pada dini hari Selasa, demikian disampaikan pejabat kesehatan Gaza.
Di kota Rafah di selatan Gaza yang berdekatan dengan perbatasan Mesir, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan, 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menghantam beberapa rumah dan apartemen, kata pejabat medis Gaza.
Enam orang lain tewas dalam serangan udara lainnya di sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat di bagian tengah Jalur Gaza, tambahnya.
Di Deir Al-Balah, sebuah kota di tengah Gaza sekitar 14 km selatan Kota Gaza, suara ledakan bercampur dengan guntur, dan hujan menambah penderitaan keluarga yang terlantar di tenda-tenda.
“Kami tidak lagi bisa membedakan antara suara guntur dan ledakan,” kata Shaban Abdel-Raouf, seorang ayah lima anak di Deir Al-Balah, melalui aplikasi obrolan.
“Kami biasanya menantikan hujan dan berdoa kepada Tuhan jika hujan terlambat. Hari ini kami berdoa agar hujan tidak turun. Orang-orang terlantar sudah memiliki penderitaan yang cukup,” tambahnya.
Konflik, yang kini memasuki bulan keenam, dimulai ketika pejuang Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menawan 253 sandera menurut catatan Israel. Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Negosiasi gencatan senjata dalam perang dijadwalkan dilanjutkan pada hari Senin dengan delegasi Israel menuju Qatar.
“Kami menantikan kabar baik dari Qatar. Apakah kali ini akan terjadi? Apakah mereka akan mencapai kesepakatan? Lebih dari 2 juta orang di Gaza berdoa agar mereka melakukannya,” kata Abdel-Raouf. (Pelaporan oleh Nidal al-Mughrabi; Penulisan oleh Cynthia Osterman; Pengeditan oleh Stephen Coates)