Video Pertahanan Udara Aktif di Qatar Saat Iran Serang Pangkalan AS
Sean Seddon & Gabriela Pomeroy
BBC News
Iran meluncurkan misil ke pangkalan militer AS di Qatar pada Senin, sebagai balasan atas serangan Amerika terhadap situs nuklirnya akhir pekan lalu. Saksi melaporkan dentuman keras di langit ibu kota Doha, sementara video menunjukkan kilatan terang saat sistem pertahanan udara berusaha mencegat misil.
Donald Trump menyebut serangan itu "sangat lemah" dan "sudah diduga", serta menyinggung peluang perdamaian di kawasan. Pada Selasa, presiden AS mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku.
Apa yang jadi target Iran dan mengapa?
Misi Iran menargetkan pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, Al-Udeid, sebagai respons atas pemboman tiga fasilitas program nuklirnya Sabtu malam. Al-Udeid menjadi markas operasi udara AS di kawasan, dengan personel Inggris juga beroperasi di sana.
Serangan ini pertama dikonfirmasi media negara Iran, kemudian militer. Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) menyatakan, "Iran tak akan diam atas pelanggaran kedaulatan", dan menambahkan, "Pangkalan AS di region bukan kekuatan tapi kelemahan."
AS sebelumnya memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan nuklirnya dan mendorong solusi diplomatik. Laporan jumlah misil yang diluncurkan bervariasi: Iran menyebut 6, AS 14, dan Reuters mengutip Qatar menyatakan 19—semua berhasil dicegat. Tidak ada korban jiwa.
Beberapa jam sebelum serangan, AS dan Inggris memperingatkan warganya di Qatar untuk "berlindung". Sekitar 8.000 warga AS dan ribuan warga Inggris tinggal di Qatar.
Tanggapan pasca-serangan
Tak lama setelahnya, terungkap Iran memberi peringatan akan serangan. Tiga pejabat Iran dikutip New York Times menyebut Tehran memberitahu Doha untuk meminimalkan korban.
Trump berterima kasih atas "pemberitahuan dini sehingga tidak ada korban". Ia menyebut serangan "sangat lemah" dan peluang "perdamaian" terbuka. Namun juru bicara Kemenlu Qatar menyatakan serangan itu "pelanggaran kedaulatan" dan menegaskan Qatar termasuk yang pertama memperingatkan eskalasi Israel.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan Iran "tak melanggar siapa pun dan tak akan menerima pelanggaran". Pada Selasa, Israel setuju proposal gencatan senjata Trump, sementara Iran bersedia berhenti jika Israel melakukan hal sama. Media Iran mengumumkan peluncuran "misil terakhir" sebelum gencatan. Pemerintah Israel memberi peringatan: "Israel akan merespons keras setiap pelanggaran."
Tanda-tanda serangan akan terjadi
Pada Senin, ada indikasi AS menduga Iran bersiap luncurkan misil ke Qatar. Beberapa jam sebelumnya, Qatar menutup sementara ruang udaranya, setelah AS dan Inggris perintahkan warga berlindung. Peringatan itu tak secara eksplisit menyebut serangan, dengan AS menyatakan tindakan "sebagai langkah antisipasi".
Sekitar sejam sebelum serangan, BBC mengetahui "ancaman kredibel" ke pangkalan. Beberapa media AS mengutip pejabat anonim bahwa peluncur misil Iran sudah diposisikan. Situs pelacak penerbangan menunjukkan pesawat dialihkan sebelum peluncuran. Flightradar24 mencatat 100 penerbangan menuju Doha sesaat sebelum misil terdeteksi.
Bandara Hamad—salah satu tersibuk secara internasional—biasa melayani 140.000 penumpang/hari. Negara lain seperti Bahrain dan Kuwait juga sempat menutup ruang udara.
Latar belakang konflik
AS melancarkan serangan besar-besaran ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu, setelah hari-hari ketidakpastian apakah AS akan bergabung dengan aksi militer Israel yang dimulai 13 Juni. Israel melakukan serangan harian ke fasilitas nuklir dan militer Iran, yang menurut pemerintahnya diperlukan untuk m