Sepuluh Tewas, 12 Luka-luka dalam Kecelakaan Bus Tidur di Vietnam | Berita Transportasi

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh Minta Penyidikan Terkait Kecelakaan Jalan yang Mematikan, Seminggu Setelah Puluhan Tewas dalam Musibah Kapal di Ha Long Bay

Sepuluh penumpang tewas, termasuk dua anak-anak, setelah sebuah bus wisata tergelincir di Vietnam tengah, menurut otoritas setempat. Ini adalah kecelakaan massal terbaru setelah puluhan orang tewas akhir pekan lalu saat sebuah kapal tenggelam di destinasi wisata utama Vietnam, Ha Long Bay.

Bus malam itu sedang melintasi jalan nasional dari ibu kota Hanoi menuju kota tengah Da Nang ketika tiba-tiba keluar jalur di Provinsi Ha Tinh pada Jumat lalu, menabrak pembatas jalan dan terbalik, menurut pernyataan resmi.

Kecelakaan ini menewaskan 10 orang, termasuk dua anak-anak, semuanya warga Vietnam. Sebanyak 12 lainnya luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit dengan berbagai cedera.

Lima dari korban tewas merupakan turis domestik yang sedang berlibur ke Da Nang, menurut media pemerintah.

Da Nang, bekas kota pelabuhan kolonial Prancis yang menghadap Laut China Selatan, kini menjadi destinasi populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Bus terbalik… Aku tidak bisa bangun karena tubuh dan tanganku terhimpit di sisi ranjang," tutur seorang penumpang yang selamat kepada situs berita Dan Tri.

Beberapa korban tewas dan luka parah berada di bagian depan bus yang merupakan area ranjang tidur. Penumpang yang selamat menyebut mereka "mengalami dampak keras akibat benturan."

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh telah meminta investigasi menyeluruh atas kecelakaan ini.

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Vietnam. Data Badan Statistik Nasional mencatat 5.024 korban jiwa akibat kecelakaan jalan pada paruh pertama tahun ini, turun dari 5.343 pada periode yang sama di 2024.

MEMBACA  Anak-anak Toys 'R' Us Bertemu AI dalam Video Menggunakan Sora dari OpenAI

Musibah ini terjadi seminggu setelah kapal wisata tenggelam di Ha Long Bay, situs warisan UNESCO di Vietnam utara, menewaskan 38 turis dan awak kapal.

Tim penyelamat masih mencari satu penumpang yang hilang.

Hanya 10 orang selamat dari kecelakaan kapal terburuk di negara itu, yang terjadi saat Topan Wipha mendekat pekan lalu.