Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 100 luka-luka akibat serangan rudal Rusia di Dnipro pada Selasa, menjadi salah satu serangan paling mematikan di kota Ukraina tenggara ini dalam beberapa bulan terakhir.
Dua orang lagi meninggal di kota terdekat, seiring kampanye udara gencar Moskow yang menghantam berbagai wilayah Ukraina.
Salah satu rudal jatuh dekat kereta penumpang yang sedang menunggu di stasiun Dnipro, menurut Serhiy Lysyak, gubernur militer wilayah Dnipropetrovsk.
Perusahaan kereta api Ukraina mengkonfirmasi kereta Odessa-Zaporizhzhya rusak, tetapi penumpang dievakuasi dengan aman dan layanan pengganti telah disiapkan.
Gambar di media sosial menunjukkan gerbong kereta dengan jendela hancur di daerah industri yang diduga menjadi target. Pihak berwenang melaporkan lebih dari selusin sekolah dan TK juga rusak di Dnipro, serta sebuah rumah sakit dan klinik.
Di kota Samar yang berdekatan, dua orang tewas dan sekitar selusin luka-luka dalam serangan rudal terkait.
Sebelumnya, serangan terpisah menggunakan drone dan artileri Rusia meninggalkan jejak kehancuran di utara dan selatan Ukraina.
Di wilayah Sumy, tiga orang—termasuk anak berusia 8 tahun—tewas dalam serangan drone ke sebuah desa, menurut media lokal. The Kyiv Independent melaporkan tiga orang lagi luka-luka dan dirawat, satu dalam kondisi serius.
Di Kharkiv, lebih ke timur, tiga orang terluka dalam serangan drone semalam yang melibatkan setidaknya tujuh drone Shahed buatan Iran, kata otoritas lokal kepada RBK Ukraina. Satu drone dilaporkan jatuh tanpa meledak.
Sementara itu, di wilayah selatan Kherson, empat orang tewas dan lima luka-luka akibat tembakan Rusia sejak Senin, kata Gubernur Oleksandr Prokudin. Empat kematian lagi tercatat di daerah Donetsk yang dikuasai Ukraina.
Perang skala penuh Rusia melawan Ukraina, yang kini memasuki tahun keempat, terus menimbulkan korban sipil berat seiring kota-kota besar dan wilayah garis depan menghadapi pemboman terus-menerus.