Sebagian Besar Pengungsi Ukraina Menyatakan Kesiapan untuk Kembali, Namun Hanya Sepertiga yang Kemungkinan Besar Melakukannya, Kata Sosiolog

Meskipun sebagian besar pengungsi Ukraina mengungkapkan keinginan untuk kembali ke Ukraina, hanya sekitar sepertiga dari mereka yang akan melakukannya, kata Oleksiy Antypovych, direktur Rating Sociological Group, dalam wawancara dengan BBC Ukraine pada 31 Desember.

“Orang yang tidak tinggal di wilayah Ukraina selama perang merasa jauh lebih aman,” kata Antypovych.

Membaca juga: Panglima-in-Chief Zaluzhnyi merespons proposal untuk memanggil wajib militer warga Ukraina di luar negeri

“Mereka mungkin menghadapi beberapa keterbatasan dalam hal sarana dan kenyamanan sehari-hari, tetapi ini digantikan oleh faktor lain, terutama keamanan.”

“Individu yang tinggal di luar negeri mengganti ketidaknyamanan pindah dengan beberapa hal positif. Anak-anak mereka bersekolah di sekolah yang baik, belajar bahasa asing, tinggal di luar negeri, memiliki masa depan yang menjanjikan, dan bantuan sosial mencukupi untuk kebutuhan dasar. Selain itu, mereka dapat berkeliling Eropa.”

Membaca juga: Apakah pria yang layak secara militer dapat kembali ke Ukraina, bagaimana reaksi UE terhadap hal ini?

Sosiolog juga mencatat bahwa pengungsi pria mengganti ketidaknyamanan mereka dengan menyadari bahwa mereka tidak akan dimobilisasi.

“Mereka merasa cukup nyaman di sana,” katanya.

“Sebagian besar mengungkapkan keinginan untuk kembali. Namun, ada perbedaan signifikan antara ingin kembali dan benar-benar kembali. Ini adalah perbedaan besar. Jadi, ketika ditanya apakah mereka ingin kembali ke Ukraina, banyak yang mengatakan ya. Jika ditanya tentang kemungkinan kembali, ada penurunan yang signifikan – saya perkirakan sekitar sepertiga.”

Ini adalah pertanyaan yang kompleks yang membutuhkan studi terpisah, kata Antypovych.

Sebagian besar pengungsi Ukraina akan kembali ke negara tersebut jika kota-kota terbesarnya memiliki sistem pertahanan udara yang komprehensif, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam wawancara dengan surat kabar tabloid Inggris, the Sun, pada 20 November.

MEMBACA  Aktivis Tiongkok yang Memberikan Suara kepada Para Korban #MeToo Dinyatakan Bersalah

Menurut survei sosial oleh Rating Group, 49% warga Ukraina yang pindah ke negara-negara Eropa setelah dimulainya invasi Rusia tidak ingin tinggal di luar negeri secara permanen. Survei ini juga mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima warga Ukraina belum pasti apakah akan kembali atau tinggal, dan sisanya sedang mempertimbangkan tinggal di luar negeri secara permanen.

Kami membawa suara Ukraina ke dunia. Dukung kami dengan donasi sekali waktu, atau menjadi Patron!

Baca artikel asli di The New Voice of Ukraine