Rusia mengembalikan enam anak ke Ukraina dalam kesepakatan yang diselenggarakan oleh Qatar: Media Negara | Berita Konflik Israel-Palestina

Boys berusia antara enam dan 17 tahun terbaru yang diserahkan sejak dimulainya upaya mediasi Qatar tahun lalu. Rusia telah mengembalikan enam anak yang terdampak oleh perang di Ukraina dalam perjanjian yang diselenggarakan oleh Qatar, menurut media negara Rusia. Tidak ada komentar langsung dari Ukraina, tetapi TASS mengatakan acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat yang mewakili Komisioner Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova. Komisioner dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini dicari oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC) karena “mendeportasi” anak-anak secara tidak sah dari Ukraina ke Rusia, tuduhan yang dibantah oleh Kremlin. Ukraina percaya bahwa Rusia telah secara ilegal membawa sekitar 20.000 anak dan remaja Ukraina sejak invasi Februari 2022, di mana kurang dari 400 telah dikembalikan. Rusia menyangkal tuduhan tersebut, mengatakan mereka telah mentransfer mereka untuk keselamatan mereka menjauh dari zona perang. Beberapa orangtua minoritas tersebut tewas, sementara yang lain terpisah dari pengasuh mereka oleh garis depan yang bergerak cepat di awal perang. Sejumlah dari mereka tinggal di panti asuhan Ukraina di daerah yang kemudian diduduki oleh Rusia. Sejak tahun lalu, Qatar telah memimpin upaya reunifikasi keluarga setelah berbicara dengan Rusia dan Ukraina. Pada acara Rabu, TASS mengutip duta Qatar di Moskow yang mengatakan bahwa negara Teluk berharap untuk melanjutkan kerja sama. Bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan 16 anak Ukraina yang “sebelumnya secara paksa dideportasi” ke Rusia sedang pulih di Qatar. Zelenskyy mengatakan kelompok tersebut bersatu kembali dengan keluarga mereka berkat upaya mediasi Qatar yang telah membantu membawa pulang puluhan anak yang dibawa selama perang.

MEMBACA  Sukarelawan Banuata Mendeklarasikan Dukungan untuk Ahmad Ali dalam Pilkada Sulteng