Pada Minggu, Rusia meluncurkan serangan drone dan misil ke Ukraina dalam apa yang dianggap sebagai serangan terbesar dalam beberapa bulan terakhir, kata pejabat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memposting di platform sosial X bahwa Rusia menggunakan hampir 140 misil “berbagai jenis” selama seminggu terakhir, serta lebih dari 900 “bom udara terarah” dan lebih dari 600 drone serangan.
Zelensky mengatakan Rusia sedang menyerang infrastrukturnya di Rivne, Lviv, Dnipropetrovsk, Volyn, dan Odesa.
“Teroris Rusia sekali lagi mencoba mengintimidasi kita dengan pemadaman listrik dan gas, mengulangi tindakan mereka dan mencoba mendapatkan hasil dari mereka,” tulisnya.
Serangan terjadi saat Rusia terus melancarkan serangan terhadap pembangkit listrik dan infrastruktur energi Ukraina menjelang musim dingin.
Pertahanan Ukraina berhasil menembak jatuh 144 dari 210 target udara.
Zelensky mengatakan serangan drone menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya, termasuk dua anak. Dua lagi tewas di wilayah Odesa, lapor The Associated Press.
“Seluruh dunia melihat dan tahu bahwa kita sedang membela diri dari kejahatan mutlak, yang tidak mengerti bahasa selain kekerasan,” tulis Zelensky. “Kita membutuhkan persatuan dunia membutuhkan persatuan. Hanya bersama-sama kita bisa menghentikan kejahatan ini.”
Perang di wilayah tersebut mendekati tanda tiga tahun. Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan sementara Zelensky mendorong negosiasi gencatan senjata, prospeknya suram.
Hak cipta 2024 Nexstar Media, Inc. Seluruh hak cipta dilindungi. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan kembali.
Untuk berita terbaru, cuaca, olahraga, dan video streaming, kunjungi The Hill.