Rusia Tampaknya Meningkatkan Eskalasi Permusuhan Saat AS Teralihkan oleh Perang Israel-Iran
Rusia dan Ukraina saling serang dengan drone, setidaknya tiga orang dilaporkan tewas akibat serangan Moskow di dekat perbatasan bersama.
Serangan dilaporkan terjadi semalam di beberapa wilayah Ukraina, termasuk Moskow. Ini merupakan bagian dari peningkatan permusuhan yang terus berlanjut, sementara upaya AS untuk mediasi gencatan senjata terhambat. Rusia sepertinya ingin memanfaatkan situasi, terutama saat perhatian dunia tertuju pada perang antara Israel dan Iran.
Serangan drone Rusia di sebuah desa di Sumy menewaskan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun dan dua orang dewasa, serta melukai tiga lainnya, menurut pemerintah militer setempat.
Di Kharkiv, lima orang terluka akibat serangan drone, sementara empat lainnya cedera di wilayah Dnipropetrovsk. Serangan ini terjadi sehari setelah serangan massal rudal dan drone di ibu kota Kyiv menewaskan setidaknya 10 orang.
"Mereka semua tinggal di jalan yang sama. Mereka tertidur di rumahnya. Tapi drone Rusia menghentikan tidur mereka—untuk selamanya," tulis pemerintah militer di Telegram terkait serangan di Sumy.
Ukraina juga meningkatkan serangan drone ke berbagai target di Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Rusia melaporkan satu drone Ukraina menghantam bangunan residensial di Moskow, melukai dua orang—termasuk seorang wanita hamil—dan memicu kebakaran.
Gubernur Moskow, Andrei Vorobyov, menyatakan drone itu menyebabkan kebakaran di lantai 17 sebuah gedung di Krasnogorsk, barat ibu kota. Sekitar 100 orang dievakuasi, termasuk 30 anak-anak.
Pertahanan udara Rusia diklaim menghancurkan 20 drone Ukraina semalam, dua di antaranya di wilayah Moskow, menurut data kementerian pertahanan.
Saat ini, Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina dan mengklaim empat daerah Ukraina sebagai miliknya, selain Krimea yang dicaplok pada 2014.
Presiden AS Donald Trump berjanji mengakhiri perang dengan cepat, tetapi upaya diplomatiknya belum membuahkan gencatan senjata. Meski Washington berhasil mempertemukan kedua belah pihak untuk pembicaraan langsung bulan lalu, hampir tidak ada kemajuan.
Kyiv menuduh Moskow sengaja menggagalkan kesepakatan damai untuk melanjutkan serangan dan merebut lebih banyak wilayah.
*(Typos: "Ukraina" instead of "Ukraine" in some instances, "Rusia" sometimes written as "Rus