Rumah Sakit di Utara Israel Akan Memindahkan Pasien ke Bunker Bawah Tanah

Di tengah serangan roket lintas batas yang meningkat dari Lebanon, rumah sakit di utara Israel telah diinstruksikan untuk memindahkan pasien ke tempat perlindungan, menurut laporan media pada hari Minggu.

Rumah Sakit Rambam di Haifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, mengumumkan bahwa mereka akan mulai memindahkan pasien ke fasilitas darurat bawah tanah mereka pada tengah hari, mengikuti petunjuk militer.

Fasilitas rumah sakit yang disebut “bunker hospital” Rambam, yang dibangun pada tahun 2014 dan terletak lebih dari 16 meter di bawah tanah, dapat menampung hingga 1.400 pasien, baik prajurit maupun warga sipil, menurut situs webnya.

Biasanya digunakan sebagai tempat parkir mobil, fasilitas ini juga diperkuat terhadap serangan biologis dan kimia.

Sejak perang dimulai di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu antara Israel dan gerakan Hamas Islam Palestina, yang bersekutu dengan Hizbullah, hampir setiap hari terjadi konfrontasi militer antara tentara Israel dan Hizbullah di daerah perbatasan antara kedua negara.

Telah terjadi kematian di kedua belah pihak, sebagian besar adalah anggota milisi Hizbullah Lebanon. Hizbullah mengatakan bahwa mereka bertindak solidaritas dengan Hamas.

Pemandangan bangunan yang rusak di Kiryat Bialik, menyusul serangan yang dilaporkan oleh gerakan Hizbullah pro-Iran. Ilia Yefimovich/dpa

Pasukan keamanan berdiri di depan bangunan yang rusak di Kiryat Bialik, menyusul serangan yang dilaporkan oleh gerakan Hizbullah pro-Iran. Ilia Yefimovich/dpa

MEMBACA  Guncangan Kebakaran Mercedes-Benz Mengguncang Transisi Mobil Listrik di Korea Selatan