Republik Dominika menangkap perempuan dan anak-anak dalam penindakan

Republik Dominika mengatakan bahwa mereka telah menangkap lebih dari 130 wanita dan anak-anak Haiti pada hari pertama operasi penertiban imigran ilegal di rumah sakit Santo Domingo. Banyak wanita yang ditangkap pada hari Senin itu hamil dan yang lain baru saja melahirkan. Penertiban ini merupakan bagian dari rencana pemerintah yang diumumkan tahun lalu untuk mengusir hingga 10.000 imigran ilegal setiap minggu guna menghentikan migrasi dari Haiti tetangga. Pemerintahan Presiden Luis Abinader, bagaimanapun, telah dikritik karena perlakukan keras terhadap imigran Haiti karena banyak yang melarikan diri dari kekerasan geng yang ekstrim dan kemiskinan di ibu kota Port-au-Prince. Departemen imigrasi mengatakan wanita-wanita itu “ditawarkan perlakuan yang layak” setelah dibawa ke pusat penahanan di mana data biometrik dan sidik jari mereka direkam. Seorang wanita Haiti yang menemani temannya yang hamil ke rumah sakit mengatakan tindakan pemerintah akan menimbulkan ketidakpastian bagi wanita hamil yang membutuhkan perawatan. “Jika seorang wanita melahirkan hari ini, mereka tidak bisa membawanya hari ini, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Dan jika dia menjalani operasi caesar, mereka juga tidak tahu apa yang akan terjadi, karena tidak pernah ada dokter yang mendampingi jika terjadi sesuatu di jalan, dengan bayi atau dengannya,” katanya. Otoritas mengatakan wanita-wanita itu akan menerima perawatan medis dan ibu-ibu yang tidak memiliki dokumen akan dipulangkan. Banyak warga Haiti telah menyeberangi perbatasan bersama Republik Dominika untuk melarikan diri dari kekerasan dan kelaparan yang semakin meningkat, kadang-kadang dalam beberapa truk per hari. Untuk mengurangi jumlah itu, Republik Dominika telah mendeprotasi lebih dari 80.000 orang ke Haiti dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut kantor berita AFP. Pemerintahan Presiden Abinader sebelumnya telah menyuarakan frustrasinya atas kegagalan komunitas internasional untuk mengembalikan stabilitas ke Haiti.

MEMBACA  Zelensky: Rusia Mengancam Nyawa dalam Pesawat Jatuh