Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Rashida Tlaib, telah memperkenalkan sebuah resolusi di Kongres Amerika Serikat untuk mengakui serangan brutal Israel terhadap Gaza sebagai sebuah genosida.
Meskipun proposal yang dirilis pada Jumat itu kecil kemungkinannya untuk disetujui di DPR yang dikuasai Partai Republik, hal ini menggarisbawahi kritik yang semakin berkembang terhadap Israel dalam politik AS. Usulan ini telah didukung bersama oleh 20 anggota Kongres Demokrat lainnya.
Cerita yang Direkomendasikan
list of 3 items
end of list
Andai saja resolusi ini disahkan, ia akan secara resmi mengakui bahwa “Israel telah melakukan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza” dan menyerukan dihentikannya pengiriman senjata yang diduga digunakan untuk melakukan kekejaman kepada sekutu AS tersebut.
Rancangan undang-undang ini juga mendukung “memfasilitasi penyelidikan dan proses domestik serta mengambil tindakan, termasuk menerapkan sanksi yang ditargetkan dan sah, terkait dengan Negara Israel”.
Beberapa tokoh progresif kunci seperti Alexandria Ocasio-Cortez, calon potensial presiden Ro Khanna, serta anggota Kongres Generasi Z Maxwell Alejandro Frost yang dipandang sebagai bintang baru di partai, mendukung langkah ini.
Resolusi ini muncul saat Nota Kesepahaman (MOU) 10 tahun yang memberikan bantuan militer AS sebesar $3,8 miliar per tahun kepada Israel akan kedaluwarsa tahun depan – yang kemungkinan akan memperbarui debat mengenai bantuan tersebut seiring dengan upaya pejabat Israel mengajukan paket baru.
Selama dua tahun terakhir, pemerintah AS memberikan bantuan tambahan kepada Israel untuk mendanai perang di Gaza – totalnya mencapai lebih dari $21 miliar.
Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina, termasuk setidaknya 20.000 anak-anak, dan mengubah sebagian besar wilayah itu menjadi puing. Sepanjang perang, Israel memberlakukan blokade bantuan ke Gaza, memicu kelaparan mematikan di kantong wilayah tersebut.
Bahkan setelah gencatan senjata yang difasilitasi AS mulai berlaku bulan lalu, Israel terus membatasi masuknya makanan dan bahan bakar ke Gaza. Militer Israel juga melancarkan serangan udara dan tembakan setiap hari yang melanggar gencatan senjata.
Tlaib, yang merupakan keturunan Palestina, menyatakan bahwa genosida di Gaza masih berlangsung. “Sejak apa yang disebut ‘gencatan senjata’ diumumkan, pasukan Israel tidak berhenti membunuh warga Palestina,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
“Kondisi impunitas hanya memungkinkan lebih banyak kekejaman. Sementara pemerintah kita terus mengirimkan cek kosong untuk kejahatan perang dan pembersihan etnis, senyum anak-anak Palestina dipadamkan oleh bom dan peluru yang bertuliskan ‘buatan AS’.”
Penyelidik PBB dan kelompok HAM terkemuka – termasuk Amnesty International dan B’Tselem asal Israel – telah menyimpulkan bahwa serangan ofensif Israel merupakan genosida.
Konvensi PBB mendefinisikan genosida sebagai “tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama”. Tindakan genosida mencakup pembunuhan, pencegahan kelahiran, dan penerapan “kondisi kehidupan yang diperhitungkan untuk menghancurkan” kelompok tersebut secara fisik.
Resolusi Tlaib mengutip pernyataan publik oleh pejabat politik dan militer Israel – termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog – yang menyerukan kekerasan massal dan hukuman kolektif terhadap warga Palestina. “Tempat ini akan menjadi tanah tandus. Mereka tidak akan bisa tinggal di sini,” kata Kolonel Erez Eshel pada November 2023.
Terlepas dari konsensus yang berkembang di kalangan ahli HAM bahwa perang di Gaza adalah genosida, hanya sebagian kecil anggota Kongres yang menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan serangan Israel. Selain 21 Demokrat DPR yang mendukung resolusi ini, Anggota Kongres Republik Marjorie Taylor Greene dan Senator progresif Bernie Sanders juga telah menuduh Israel melakukan genosida.
Para ahli mengatakan bahwa penyebutan ini penting karena Konvensi PBB tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida mengundang tanggung jawab global untuk menghentikan kekejaman dan meminta pertanggungjawaban pelakunya.
Lebih dari 100 kelompok HAM telah mendukung proposal kongres Tlaib. “Resolusi ini adalah langkah penting menuju pengakuan atas tindakan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang diduduki sebagai apa adanya – genosida,” ujar Elizabeth Rghebi, Direktur Advokasi Timur Tengah di Amnesty International USA, dalam sebuah pernyataan.
“AS meratifikasi Konvensi Genosida, yang memberlakukan kewajiban bagi negara-negara untuk mencegah dan menghukum kejahatan tersebut. Amnesty International menyerukan kepada semua anggota Kongres untuk mendesak mendukung resolusi ini dan memastikan AS mulai mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah dan menghukum genosida Israel di Gaza.”