Qantas Akan Menutup Divisi Maskapai Murah Jetstar Asia

PHUKET, THAILAND – 20 Maret 2018: Sebuah pesawat Airbus 320 milik Jetstar Asia Airways mendarat di bandara Phuket. (Foto oleh Fabrizio Gandolfo/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

Qantas Australia QAN.AX mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan menutup Jetstar Asia, maskapai penerbangan hemat berbasis di Singapura, akibat meningkatnya biaya pemasok, tarif bandara yang lebih tinggi, dan persaingan ketat di antara maskapai berbiaya rendah.

Langkah ini akan membebaskan modal senilai A$500 juta (sekitar $326,40 juta) untuk maskapai nasional tersebut guna diinvestasikan dalam rencana pembaharuan armadanya.

Qantas menyatakan bahwa 13 pesawat Airbus A320 Jetstar Asia akan secara bertahap dialihkan ke Australia dan Selandia Baru.

Jetstar Asia terus terdampak negatif oleh kenaikan biaya pemasok, tarif bandara yang tinggi, dan persaingan yang semakin ketat di kawasan ini, sehingga secara fundamental mengganggu kemampuannya untuk memberikan hasil yang sebanding dengan pasar inti grup yang lebih kuat.

CEO Grup Vanessa Hudson mengungkapkan bahwa beberapa biaya pemasok naik hingga 200%, secara signifikan mengubah struktur biaya perusahaan.

"Kami saat ini sedang menjalani program pembaharuan armada paling ambisius dalam sejarah, dengan hampir 200 pesawat pesanan tetap dan ratusan juta dolar diinvestasikan ke armada yang ada," tambah Hudson.

Unit berbiaya rendah ini menghadapi persaingan sengit dari maskapai hemat di Asia Tenggara, termasuk AirAsia milik Capital A dan Scoot milik Singapore Airlines.

Qantas meluncurkan Jetstar Asia lebih dari dua dekade lalu, dalam upaya memanfaatkan permintaan yang tumbuh untuk perjalanan udara murah di benua tersebut.

Jetstar Asia saat ini diperkirakan mencatat kerugian EBIT dasar sebesar A$35 juta pada tahun keuangan berjalan.

Maskapai ini akan berhenti beroperasi pada 31 Juli namun tetap melanjutkan penerbangan selama tujuh minggu ke depan.

MEMBACA  Harga terendah Apple Watch SE terbaru akan cocok pada akhir pekan ini

Untuk berita dan newsletter lebih lanjut dari CNN, buat akun di CNN.com.