Putusan Mahkamah Agung tentang Kewarganegaraan Kelahiran Memperluas Kekuasaan Trump

Anthony Zurcher
Koresponden Amerika Utara

Tonton: Trump Sebut Putusan "Monumental" sambil Berterima Kasih ke Mahkamah Agung

Mahkamah Agung pada Jumat (kemaren) memberikan kemenangan besar bagi Donald Trump — dan presiden AS masa depan — dengan membatasi kekuatan pengadilan rendah untuk menghalangi perintah eksekutif.

Presiden Trump tampak sumringah saat berbicara di podium ruang briefing Gedung Putih, menyebut ini sebagai "keputusan besar dan menakjubkan" yang membuat pemerintahan "sangat bersyukur".

Dia menyebutnya sebagai "kemenangan monumental bagi konstitusi, pemisahan kekuasaan, dan supremasi hukum".

Putusan ini tak hanya berdampak pada perintah kewarganegaraan birthright Trump, tetapi juga memperkuat langkahnya untuk menjalankan kebijakan lain yang sempat terhambat oleh injunksi serupa.

Dampak pada Kewarganegaraan Birthright

Mahkamah Agung membuka jalan bagi pemerintahan Trump untuk tidak lagi memberi kewarganegaraan otomatis bagi mereka yang lahir di AS — setidaknya untuk saat ini. Sekarang, Gedung Putih harus menjalankan rencananya, yang tak akan mudah.

Pada Jumat lalu, pengadilan tertinggi negara mengizinkan perintah eksekutif Trump mengakhiri birthright citizenship berlaku dalam sebulan, sambil memberi ruang bagi pengadilan rendah untuk membatasi dampaknya bagi mereka yang punya hak menggugat.

Negara bagian biasanya mengurus akta kelahiran, dan banyak yang tidak mencatat kewarganegaraan orang tua. Pemerintah negara bagian yang dikuasai Demokrat tak akan buru-buru mematuhi, apapun keinginan Trump.

Hakim Amy Coney Barrett, atas nama mayoritas, membuka peluang bagi negara bagian untuk berargumen bahwa pemblokiran lebih luas terhadap kebijakan birthright citizenship Trump diperlukan.

Ini akan memicu pertarungan hukum besar.

"Menurut negara bagian, kerugian mereka — seperti beban finansial dan administratif dari program manfaat yang bergantung pada kewarganegaraan — tak bisa diatasi tanpa larangan total terhadap pelaksanaan Perintah Eksekutif," tulis Barrett.

MEMBACA  Penerbangan Kembali di Heathrow Setelah Kebakaran Substasi Menutup Bandara

Trump menyebut putusan MA sebagai "kemenangan besar". Dia menambahkan bahwa "kebohongan birthright citizenship" telah "terpukul secara tidak langsung" dan keputusan ini akan mencegah "penipuan dalam proses imigrasi kita".

Jaksa Agung Trump, Pam Bondi, mengatakan MA akan memutuskan apakah AS mengakhiri birthright citizenship pada Oktober mendatang.

Memperluas Kekuasaan Presiden

Putusan MA membatasi kekuatan hakim federal pengadilan rendah untuk mengeluarkan injunksi nasional, yang akan berdampak luas.

Baik presiden dari Partai Demokrat maupun Republik sering mengeluh tentang hakim distrik federal yang dianggap ideologis, yang bisa sendiri-sendiri menghalangi tindakan eksekutif bahkan undang-undang Kongres.

Selain isu birthright citizenship, banyak kebijakan Trump belakangan ini yang juga tertahan di pengadilan rendah.

Dari pelantikan Trump hingga 29 April, Layanan Riset Kongres mencatat 25 kasus serupa.

Setelah putusan Jumat lalu, Trump berkata, "Kini kami bisa melanjutkan kebijakan yang sempat dihalangi secara tidak adil."

Pengadilan rendah sempat memblokir pemotongan bantuan luar negeri Trump, program keberagaman, membatasi pemecatan pegawai pemerintah, menunda reformasi imigrasi, dan menghentikan perubahan proses pemilu oleh Gedung Putih.

Dengan putusan MA ini, pemerintahan kini lebih kuat untuk meminta pengadilan mengizinkan langkah-langkah mereka.

Di era Presiden Biden, hakim konservatif menghalangi Demokrat memberlakukan regulasi lingkungan baru, penghapusan utang pelajar, dan perubahan aturan imigrasi. Pengadilan juga pernah menghentikan normalisasi status imigran tanpa dokumen di masa Obama serta mencegah perluasan hak lembur untuk pekerja kerah putih.

Dalam kasus-kasus seperti ini, pengadilan tetap bisa menghentikan tindakan presiden yang dianggap melanggar hukum.

Mahkamah Agung menegaskan, "Pengadilan rendah harus bergerak cepat memastikan injunksi sesuai aturan dan prinsip keadilan."

Tapi itu akan diproses di tingkat banding dan MA. Sementara itu, presiden — baik Trump maupun penerusnya, dari Partai mana pun — akan punya lebih banyak ruang gerak.

MEMBACA  Pemecatan pejabat pengawas independen oleh Trump menuai kritik oleh ReutersPemecatan pejabat pengawas independen Trump menuai kritik oleh Reuters

(Getty Images)
Olga Urbina dan putranya, Ares Webster, berdemonstrasi di depan MA menentang kebijakan Trump mengakhiri
birthright citizenship.