Puluhan Tewas dalam Tanah Longsor di Ethiopia

Setidaknya 50 orang tewas dalam longsor di selatan Ethiopia, menurut pejabat setempat. Dua kejadian diduga terjadi pada Minggu malam dan Senin pagi, setelah hujan deras di daerah pegunungan terpencil zona Gofa. Otoritas setempat mengatakan pencarian korban selamat “sedang berlangsung dengan giat” tetapi “jumlah korban tewas bisa meningkat”. Rekaman menunjukkan ratusan orang berkumpul di lokasi dan orang lain menggali tanah mencari orang yang terperangkap di bawah. Di latar belakang, bukit bisa terlihat sebagian runtuh dan sebuah area tanah merah besar terbuka. Meskir Mitku, administrator jenderal zona Gofa, mengatakan wanita, anak-anak, dan petugas polisi termasuk korban. “Ada hujan deras semalam (Minggu) dan beberapa orang meninggal akibat longsor,” kata juru bicara pemerintah untuk distrik Gofa di negara bagian regional Ethiopia Selatan, Kassahun Abayneh. “Pagi (Senin), warga setempat, termasuk polisi, berkumpul di lokasi untuk menyelamatkan yang terkena dampak longsor pertama. Itulah ketika longsor kedua terjadi sekitar pukul 10:00 (07:00 GMT) hari ini dan mereka yang berkumpul di sana meninggal,” katanya seperti dikutip oleh kantor berita AFP. Gofa adalah bagian dari negara bagian regional Ethiopia Selatan dan berjarak sekitar 320km (199 mil) di barat daya ibu kota, Addis Ababa. Ethiopia Selatan termasuk daerah negara yang telah dilanda hujan deras dan banjir dalam beberapa bulan terakhir, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Tetapi kejadian longsor dan banjir sudah terjadi sejak lama. Pada Mei 2016, setidaknya 50 orang tewas dalam banjir dan longsor akibat hujan deras di seluruh bagian selatan negara itu. Banyak faktor yang menyebabkan banjir, tetapi atmosfer yang semakin hangat akibat perubahan iklim membuat hujan ekstrem lebih mungkin terjadi. Dunia sudah mengalami pemanasan sekitar 1,2C sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia membuat pemotongan emisi yang tajam.

MEMBACA  Amazon Bergabung dengan SpaceX dalam Perjuangan untuk Mendeklarasikan Dewan Buruh AS sebagai 'Tidak Konstitusional'